Jum'at, 26/04/2024 09:58 WIB

Pilkada DKI

Kalah Menarik dari Anies, PDIP: Nggak Mungkin Ahok Operasi Plastik

Masyarakat pemilih di Jakarta dinilai sudah sangat cerdas dalam menentukan alasan dalam memilih calon pemimpinnya.

Ilustrasi Pilkada DKI Jakarta

Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengakui cagub yang diusung partainya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah menarik dari kandidat lawan di Pilkada DKI Anies Baswedan (Anies). Menurutnya, pihaknya tidak bisa memaksa merubah kondisi fisik dan penampilan Ahok agar enak dilihat.

"Dan memang nggakk bisa diapa-apain. Ya soal enak dipandang, nggak mungkin Ahok nggak operasi plastik. Ya sudahlah kalo masalah nggak enak dipandang, ya terima aja. Kalo disitu kita kalah," ujar pria yang biasa dipanggil Ara ini saat menjadi panelis di acara diskusi dan rilis survei bertema "Dinamika Pemilih Menuju Pilkada DKI Putaran Kedua" di kantor SMRC jalan Cisadane 8, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017).

Kendati demikian, Ara mengatakan Ahok lebih unggul dalam berbagai potensi diri yang lain. Baginya, masyarakat pemilih di Jakarta sudah sangat cerdas dalam menentukan alasan dalam memilih calon pemimpinnya.

Bagi Ara, performa kerja calon pemimpin jauh lebih penting dibandingkan faktor kelebihan fisik yang menarik. "Jangan kita beli kucing dalam karung. Harus yakin yang mampu itu siapa," ungkapnya.

Seperti diketahui, lembaga survei Syaiful Mujani Research and Consultant (SMRC) merilis hasil survei paling mutakhir teentang kecenderungan pemilih terhadap dua calon yang akan bertarung di Pilkada DKI putaran kedua nanti. "Dalam kuurang lebih sebulan, dukungan kepada Ahok-Djarot naik 3,1 persen. Sementara Anies-Sandi turun sekitar 2,8 persen," ujar peneliti senior SMRC Deni Irvandi saat persentasi hasil surveinya sebelum ditanggapi Ara.

Dalam kesempatan itu, Deni juga menjelaskan mengenai berbagai alasan pemilih memberikan pilihannya kepada salah satu calon. "Diantaranya, Sudah ada bukti nyata hasil kerjanya 20,0 persen, Agamanya dengan saya 16,7 persen, Berpengalaman di pemerintahan 16,5 persen, Orangnya jujur dan bersih dari praktek KKN 9,9 persen, Orangnya tegas berwibawa 9,6 persen," ungkapnya.

Deni menambahkan tingkat perhatian calon pemimpin kepada rakyat turut menjadi alasan pemilih memilih kandidat. Diantara responden yang menggunakan alasan tersebut terdapat 8,2 persen. "Selebihnya, Orangnya pintar berpendidikan 6,6 persen, Orangnya ramah dan santun 5,7, Ikut pilihan orang lain ata keluarga dn warga sekitar 1,0 persen, berasal dari keluarga tokoh politik dan masyarakat 0,4 persen, oranggnya enak dipandang 0,4 persen," paparnya.

Disampaikan Deni, populasi survei menunjukan masyarakat DKI Jakarta yang punya hak pilih di Pilkada berumur 17 tahun ke atas atau sudahh menikah. Ia menyebutkan pihaknya melibatkan 800 korespondensi.

"Dalam survei ini jumlah sample sebanyak 800 orang dipilih dengan metode stratefied systematic random sampling. Populasi pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) dikelompokkan menurut kecamatan dan gender. Jumlah sample di masing-masing stratum (kecamatan atau gender) ddialokasikan secara proporsional sesuai proporsi populasi pemilih," ungkapnya.

Deni menyatakan jumlah responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 446 atau 55,8 persen. Dalam keterangannya, toleransi kesalahan atau biasa disebut margin of error diperkirakan kuang lebih 4,7 persen pada tingkat keepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling. "Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telaah dilatih," paparnya.

KEYWORD :

PDIP Maruarar Sirait Pilkada DKI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :