Jum'at, 26/04/2024 18:59 WIB

Gereja Koptik Dibom, 42 Orang Tewas

Serangan bom ini terjadi persis seminggu sebelum paskah Kristen Koptik dan bulan ini Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Mesir.

Bom di Gereja Koptik Mesir/Wall Street Journal

Kairo - Setidaknya 42 orang tewas dan lebih dari 100 terluka dalam serangan bom di dua gereja Koptik di Mesir pada Minggu (9/4). Kaum minoritas menjadi target serangan milisi.

Serangan bom ini terjadi persis seminggu sebelum paskah Kristen Koptik dan bulan ini Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Mesir.

Ledakan pertama terjadi di Gereja Mar Gigris (St. George) di kota Tanta, sekitar 94km dari Kairo. Ledakan terjadi di dekat altar yang menyebabkan 29 orang meninggal dunia dan melukai sedikitnya 71 lainnya.

Menurut Kementerian Kesehatan, serangan bom kedua terjadi di Gereja Koptik St. Markus di Alexandria. Serangan itu menyebabkan 13 orang meninggal dunia dan menyebabkan 35 orang lainnya luka-luka.

Di antara korban meninggal dunia dalam serangan di Alexandria terdapat empat polisi, termasuk seorang polisi wanita. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan terduga pengebom meledakkan diri setelah polisi melarangnya masuk ke dalam gereja.

Jenderal Tarek Atiya, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan, Paus Tawadros, yang menghadiri misa di katedral Saint Mark, masih berada di dalam gedung pada saat ledakan itu, tapi kondisinya sehat dan tidak terluka.

Ia juga mengatakan ledakan di Tanta terjadi dekat altar. Aparat melakukan penyisiran terhadap kemungkinan adanya bom atau bahan peledak lain.

Sementara Gubernur Tanta, Ahmad Deif menduga bom itu sudah dipasang di dalam gereja. "Atau pelaku bunuh diri yang meledakkannya," demikian laporan AFP.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Perdana Menteri Sherif Ismail dijadwalkan untuk mengunjungi lokasi ledakan di Tanta pada Minggu dan Sisi telah memerintahkan pertemuan darurat dewan pertahanan nasional, menurut laporan kantor berita negara, demikian Reuters.

Kekerasan terhadap kaum Kristen Koptik telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di Mesir, terutama sejak 2013, ketika militer menggulingkan presiden terpilih, Mohammad Morsi dan melancarkan tindakan keras terhadap kalangan Islam radikal.

Sejumlah kalangan pendukung Presiden terguling Mohammed Morsi, yang berasal dari Ikhwanul Muslimin, menuding kaum Kristen mendukung penggulingan tersebut.

Dilaporkan BBC, pada Desember tahun lalu, 25 orang tewas akibat serangan bom yang meledak di sebuah katedral Koptik di Kairo saat misa kebaktian.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, Februari lalu, mengancam akan melancarakan lagi serangan terhadap orang-orang Koptik, yang mencakup sekitar 10 persen dari penduduk Mesir.

 

 

KEYWORD :

Bom gereja koptik mesir isis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :