Jum'at, 26/04/2024 11:43 WIB

Pengakuan John Nixon Saat Interogasi Saddam Husein di Tahanan

Saat itulah Amerika Serikat ingin memeriksa Saddam dan mendapatkan sesuatu darinya. Tugas itulah yang diberikan kepada John Nixon.

Ilustrasi John Nixon, Agen CIA dan Saddam Husein

Jakarta - Bagaimana rasanya mewawancarai orang yang paling "diburu" di dunia? Tanyakan itu pada John Nixon, agen CIA yang mewawancarai Saddam Hussein saat berada dalam tahanan pasukan Amerika Serikat pada bulan Desember 2003. John Nixon menuturkan beberapa kesan yang diingat saat peristiwa itu kepada wartawan BBC, yang dituangkan di dalam program Victoria Derbyshire.

Untuk bisa menjadi orang yang dipercaya mewawancarai orang penting ini, John Nixon mempelajari sosok Saddam Hussein sejak bergabung dengan CIA di tahun 1998. Di dalam tubuh lembaga inteligen Amerika Serikat itu John Nixon bertugas untuk mendapatkan hal-hal penting (insight) dari tokoh-tokoh pemimpin dunia. Tugas yang khusus bagi dia adalah melakukan analisis tentang "Apa yang membuat tokoh ini menjadi tokoh."

Saat Saddam Hussein ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat, John Nixon memang sedang berada di Iraq. Saat itu Saddam Hussein ditemukan di sebuah lubang bawah tanah kecil yang berada di sebuah ladang di dekat kampung Saddam di Tikrit.

Saat itulah Amerika Serikat ingin memeriksa Saddam dan mendapatkan sesuatu darinya. Tugas itulah yang diberikan kepada John Nixon.

Saat itu banyak rumor yang mengatakan bahwa Saddam Hussein punya banyak orang yang menjadi kembarannya, tetapi Nixon membantah itu. Nixon yang sudah tidak aktif di CIA sejak tahun 2011 mengatakan "Saat aku melihat dia, aku tidak ragu lagi bahwa orang itu memang dia."

Nixon mempunyai kesan yang sangat khas tentang Saddam Hussein. "Saat aku mulai bicara dengannya, dia menatapku dengan tatapan yang sama seperti tatapan dia dari foto dirinya di dalam buku yang sudah ada di meja kerjaku selama bertahun-tahun." kata Nixon.

Nixon adalah interogator Saddam dan merupakan orang pertama yang melakukan tanya jawab dengan Saddam dalam waktu yang panjang sampai beberapa hari.

"Dalam benakku aku harus memantapkan diriku bahwa aku sedang menginterogasi orang yang paling diburu di dunia ini. Aku merasa sangat luar biasa," kata Nixon.

Nixon menyebut Saddam sebagai "mass of contradictions" atau "setumpuk kontradiksi." Nixon melihat sisi manusiawi Saddam Hussein yang sebenarnya cukup kontras dengan begitu banyak media AS menampilkan dirinya. "Sadam adalah orang yang paling karismatik yang pernah kutemui. Kalau dia ingin dia bisa menjadi Saddam yang ramah, baik, menyenangkan dan sopan." kata Nixon.

Tetapi Saddam bisa dengan cepat berganti pada sosok gelapnya yang kasar, arogan, tega, kejam dan menakutkan saat dia merasa emosi, papa Nixon menjelaskan kepribadian yang lain.

"Ada dua atau tiga kali kesempatan saat pertanyaanku memancing karakter dirinya yang gelap." kata Nixon.

Saat itu tentu saja Saddam Hussein jauh dari nyaman karena dia dudu di sebuah ruang kecil yang gelap saat dia diinterogasi, sambil duduk di sebuah kursi lipat besi. Hanya Nixon, penerjemah, poligrafer (tukang gambar) dan Saddam yang ada di ruangan itu.

Di akhir kesempatan yang pertama itu, Saat Nixon berusaha untuk membuat kedekatan tersendiri dengan Saddam dengan harapan agar Saddam mau bekerja sama waktu itu Saddam mengatakan kalau dia menikmati percakapan itu.

"Saddam telah sembunyi selama berbulan-bulan dan tidak banyak bercakap-cakap dengan orang," kata Nixon. Sungguh suatu permulaan yang bagu, tetapi hari berikutnya Nixon menceritakan bahwa Saddam berubah menjadi lebih curiga.

"Sadam mungkin orang yang paling mencurigai setiap hal yang pernah kutemui, setiap pertanyaan yang kuberikan, dia pasti selalu menanyakan balik kepadaku." kata Nixon.

Nixon mengakui bahwa CIA tidak memberikan banyak hal yang menguntungkan Saddam yang bisa membuat dia banyak bicara. "Kami harus mempunyai pemahaman sejarah yang kuat agar bisa membuat lontaran Saddam bisa terdengar dan terekam, dengan kuatnya tekanan dari kekuatan yang paling besar di dunia."

Ada beberapa hal yang sangat diinginkan oleh CiA yang harus mampu dilakukan oleh Nixon saat dia menginterogasi Saddam. "Aku tahu aku harus mendapatkan jawaban," kata Nixon.

"Tetapi ini sulit, karena Anda harus sangat hati-hati agar tidak berisiko tidak bisa mengupas informasi yang bisa saja muncul saat  salah langkah dalam bertanya." kata Nixon.

Salah satu hal yang paling penting yang diinginkan oleh CIA adalah tentang senjata pemusnah massal. Seperti banyak diketahui aksi Amerika Serikat dan Inggris di Irak melandaskan dirinya pada persoalan tentang adanya senjata pemusnah massal di Iraq.

"Hal itu yang paling diinginkan oleh Gedung Putih." kata Nixon.

Tetapi Nixon mempunyai kesimpulan sendiri tentang mantan pemimpin Iraq yakni Saddam ternyata telah menghentikan program senjata nuklir sejak beberapa tahun sebelumnya dan tidak mempunyai keinginan untuk menghidupkan lagi. Saddam dan kawan-kawan koleganya bahkan mengatakan bahwa ide senjata pemusnah massal adalah sebuah kekeliruan.

KEYWORD :

Pengakuan John Nixon Saddam Husein




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :