Ada laporan yang belum dikonfirmasi pada Senin yang menunjukkan bahwa senjata kimia digunakan di pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan yang terkepung.
Ombudswoman Ukraina menuduh pasukan Rusia di wilayah tersebut melakukan penyiksaan dan eksekusi.
Anggota parlemen Ukraina, Ivanna Klympush mengatakan Rusia telah menggunakan zat yang tidak diketahui di Mariupol, yang membuat orang-orang menderita gagal napas.
Tokoh pro-Rusia, yang mengatakan Putin adalah ayah baptis putrinya, telah membantah melakukan kesalahan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, ketersediaan pangan merupakan hal mutlak yang harus terus menerus diupayakan oleh seluruh stakeholder, dalam hal ini Kementan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah membersihkan daerah perkotaan Mariupol dan hanya kontingen kecil pejuang Ukraina yang tersisa di dalam pabrik baja di kota itu pada Sabtu.
Sementara beberapa kota dikepung, kata Shmyhal, tidak satu pun kecuali Kherson di selatan yang jatuh. Ia mengatakan, lebih dari 900 kota telah dibebaskan.
Beberapa jam setelah batas waktu 03:00 GMT, tidak ada tanda-tanda menyerah oleh pejuang Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang menghadap ke Laut Azov.
Mariupol telah menjadi simbol perlawanan sengit Ukraina yang tak terduga sejak pasukan Rusia menginvasi bekas negara Soviet dan negara pro-demokrasi pada 24 Februari.
AS berencana melakukan pelatihan kepada Ukraina tentang cara menggunakan beberapa senjata baru seperti howitzer dan radar dan kemudian pelatih untuk menginstruksikan rekan-rekan mereka di Ukraina.