Minggu, 05/05/2024 10:54 WIB

Pasukan Ukraina akan Berjuang Sampai Akhir di Mariupol

Sementara beberapa kota dikepung, kata Shmyhal, tidak satu pun kecuali Kherson di selatan yang jatuh. Ia mengatakan, lebih dari 900 kota telah dibebaskan.

Pemandangan kota Mariupol yang terkepung dari udara pada 12 April 2022. (Foto: AFP/Andrey BORODULIN)

WASHINGTON, Jurnas.com - Perdana Menteri UkrainaDenys Shmyhal mengatakan, kota pelabuhan strategis Mariupol "belum jatuh" dan bahwa pasukan terkepung yang mempertahankan kota itu dari serangan Rusia akan "berjuang sampai akhir".

"Kota ini masih belum jatuh," katanya kepada ABC This Week beberapa jam setelah ultimatum Rusia kepada pasukan Ukraina serta tentara bayaran asing di Kota Mariupol untuk meletakkan senjata. "Masih ada pasukan militer kita, tentara kita. Jadi mereka akan berjuang sampai akhir."

 

Shmyhal mengatakan, Ukraina menginginkan solusi diplomatik jika mumungkinkan. "Tetapi, jika Rusia tidak menyukai negosiasi, kami akan berjuang sampai akhir, tentu saja. Kami tidak akan menyerah," katanya.

"Kami tidak akan meninggalkan negara kami, keluarga kami, tanah kami. Kami akan berjuang sampai akhir," sambungnya.

Ditanya tentang laporan bahwa Presiden Vladimir Putin yakin Rusia memenangkan perang, Shmyhal menolak.

Sementara beberapa kota dikepung, kata Shmyhal, tidak satu pun kecuali Kherson di selatan yang jatuh. Ia mengatakan, lebih dari 900 kota telah dibebaskan.

Namun, penangkapan Mariupol akan menjadi pukulan telak bagi Ukraina, baik secara strategis maupun simbolis, karena akan membantu Moskow membuka jalur darat ke semenanjung Krimea yang diduduki Rusia.

Shmyhal sekali lagi memohon negara-negara Barat untuk mengirim lebih banyak amunisi dan senjata untuk memperkuat pasukan Ukraina yang berawak, sementara juga memohon lebih banyak bantuan keuangan.

Negara itu, katanya, sedang melihat bencana kemanusiaan besar, dan membutuhkan bantuan lebih lanjut untuk menyelamatkan ekonomi negara untuk pemulihan di masa depan.

"Sekarang, hanya setengah dari ekonomi kita yang bekerja dan Ukraina menghadapi defisit anggaran bulanan yang sangat besar sebesar US$5 miliar," kata Shmyhal.

Dia mengatakan para pejabat Ukraina akan berada di Washington dalam minggu mendatang untuk mendesak kebutuhan negara itu pada pertemuan musim semi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Ukraina Denys Shmyhal Invasi Rusia ke Ukraina Mariupol




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :