Selain telah melacurkan intelektual, Pakar Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti dianggap telah menghina sistem di TNI.
Seperti hehadiran Abhimanyu di lapangan perang "Kuru" yang menarik perhatian pasukan kurawa, Agus Harimurti secara spontan mendapatkan hujan panah dan sasaran tembak para lawan ayahnya, SBY.
Setelah isu cidera punggung yang menderanya, pangkat militer dan serangan menyasarnya kembali berupa pemberian label "anak ingusan".
Setelah isu cidera punggung yang menderanya, pangkat tak kunjung beranjak yang disebut penyebab utama pesimisme Agus menjajaki karir di militer, serangan menyasarnya kembali berupa pemberian label "anak ingusan".
Dalam kejadian itu, oknum anggota TNI AD menganiaya Sony saat melakukan peliputan konvoi pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam kegiatan perayaan 1 Suro
Sejumlah anggota TNI tiba-tiba masuk dan langsung menghajar Sony. Diawali dengan pemukulan pada kepalanya menggunakan besi berbentuk lengkung
Perusahaan plat merah ini juga dikhawatirkan bakal bangkrut karena harus membayar denda akibat keterlambatan menyelesaikan proyek TNI.
Harapan TNI untuk kembali diberikan hak politik dikarenakan kurangnya perhatian dari negara, sehingga menimbulkan kecemburuan.
Pemerintah mengusulkan adanya pemangkasan anggaran di awal tahun 2017 sebesar Rp20,8 triliun
Duta Wira mengungkapkan pihaknya mengumpulkan para umat Budha yang merupakan warga Jakarta etnis Tionghoa dan China Betawi untuk bertemu dengan Agus