Jum'at, 03/05/2024 01:53 WIB

Asyura dan Sejarah Singkat Terbunuhnya Cucu Nabi SAW

Peringatan Asyura tidak dapat dilepaskan dari sejarah terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Abi bin Abi Thalib, dalam sebuah pertempuran di Karbala pada 10 Muharram 61 H.

Peringatan Asyura (Foto: Daily Sabah)

Jakarta, Jurnas.com - Bulan Muharram dalam kalender hijriah tidak hanya ditandai sebagai Tahun Baru Islam. Pada 10 Muharram, yang bertepatan pada Kamis (19/8) ini, sebagian umat Islam memperingati Asyura.

Peringatan Asyura tidak dapat dilepaskan dari sejarah terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Abi bin Abi Thalib, dalam sebuah pertempuran di Karbala pada 10 Muharram 61 H.

Dikutip dari Tarikh at-Thabari karya Ibnu Jarir Ath Thabari, Sayyidina Husein yang keluar menuju medan peperangan selepas Salat Subuh, dikepung oleh pasukan musuh yang setia kepada Khalifah Yazin bin Muawiyah.

Pasukan di bawah pimpinan Ubaidullah bin ziyad itu, memaksa Sayyidina Husein mengakui kekuasaan Yazid, pemimpin diktator era Bani Umayyah. Namun, sebab enggan tunduk, kepala Sayyidina Husein dipukul hingga mengeluarkan darah.

"Lihat nasabku. Pandangilah siapa aku ini. Lantas lihatlah diapa diri kalian. Perhatikan, apakah halal bagi kalian untuk membunuhku dan mencederai kehormatanku? Bukankah aku ini putra anak perempuan Nabimu? Bukankah aku ini anak dari washi dan keponakan Nabimu, yang pertama kali beriman kepada ajaran Nabimu? Bukankah Hamzah, pemuka para syuhada adalah pamanku? Bukankah Ja`far, yang akan terbang dengan dua sayap di surga, itu pamanku?" demikian pidato Sayyidina Husein yang diabadikan oleh Imam Ath Thabari dalam kitab `Tarikh Ath Thabari` Juz 5 Halaman 424-425.

Pidato itu rupanya tak mempan. Usai kepalanya yang berdarah dibalut kain jubah, Sayyidina Husein kembali diserang. Sebuah anak panah meluncur tajam, lalu mengenai leher Sayyidina Husein.

Dengan panah yang masih menancap di leher, Husein sembari memegangi panah tersebut berlari ke arah sungai karena kehausan. Sementara serangan pasukan Yazid tak kunjung berhenti hingga akhirnya sang cucu nabi wafat di tombak Sinan bin Anas bin Amr Nakhai.

Kematian Sayydina Husein inilah yang menjadi dasar peringatan Asyura yang di berbagai belahan di dunia. Tak hanya identik dengan ritual suci kaum Muslim Syiah, peringatan ini juga oleh Muslim Sunni, salah satunya acara Tabuik di Sumatera Barat dan Bengkulu.

KEYWORD :

Asyura Cucu Nabi Sayyidina Husein Karbala Muharram




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :