Jum'at, 03/05/2024 00:40 WIB

Sajikan Makanan Kadaluarsa, McDonald`s Minta Maaf

Restoran tersebut menggunakan bahan makanan kadaluarsa melalui pelabelan ulang selama setahun sejak 2020.

Ilustrasi lambang McDonald (foto: Newsnow)

Jakarta, Jurnas.com - Unit Korea dari rantai makanan cepat saji global McDonald`s telah meminta maaf karena menyajikan roti hamburger dan tortilla kedaluwarsa di salah satu restorannya di Seoul tahun lalu.

Dilansir UPI, Jumat (06/08), Komisi Anti-Korupsi & Hak Sipil sedang menyelidiki pengaduan tersebut, yang dilaporkan oleh seorang pelapor. Dalam sebuah video yang diserahkan ke komisi, stiker tanggal kedaluwarsa baru diletakkan di atas yang lama.

Restoran tersebut menggunakan bahan makanan kadaluarsa melalui pelabelan ulang selama setahun sejak 2020.

McDonald`s Korea pada Rabu mengaitkan praktik tersebut dengan seorang pekerja paruh waktu yang pergi setelah didisiplinkan karena pelabelan ulang.

"Kami menemukan bahwa restoran tertentu telah mencetak stiker baru untuk bahan makanan kadaluarsa. Kami segera mengambil tindakan disipliner terhadap staf dan manajer yang bertanggung jawab," kata McDonald`s Korea dalam sebuah pernyataan.

"Kami turut prihatin atas insiden tersebut. Kami akan menggandakan upaya kami untuk meningkatkan pemantauan dan kontrol kami untuk memastikan keamanan pangan."

Untuk mencegah terulangnya, McDonald`s mengatakan akan memperkuat pelatihan tentang tanggal kedaluwarsa dan memperbarui alatnya untuk memeriksa bahan makanan di restorannya.

Ini bukan pertama kalinya McDonald`s Korea terlibat dalam kontroversi mengenai keamanan pangan.

Pada tahun 2017, seorang ibu mengeluh bahwa putrinya yang berusia 4 tahun menderita penyakit ginjal setelah makan burger McDonald`s. 

Klaim serupa muncul bahwa orang mengembangkan sindrom uremik hemolitik, yang dijuluki "penyakit hamburger," setelah mengonsumsi makanan McDonald`s.

Awal tahun ini, pengadilan Seoul menghukum individu dari McKey Korea, pemasok daging yang mendistribusikan roti hamburger yang terkontaminasi E. coli ke McDonald`s Korea.

"Tidak tepat bagi McDonald`s Korea untuk menyerahkan tanggung jawab kepada pekerja paruh waktu. Perusahaan bertanggung jawab untuk memantau dan mendidik staf," ujar Profesor Lee Eun-hee di Universitas Inha.

"Kecelakaan itu telah merusak citra perusahaan McDonald`s sebagai pengecer makanan yang aman. Itu harus bekerja keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen dalam keamanan pangan," katanya.

KEYWORD :

Makanan Kadarluarsa Perusahaan McDonalds Korea




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :