Marlen Sitompul | Sabtu, 12/11/2016 16:40 WIB
Jakarta - Tim pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat meminta, agar aparat kepolisian menindak tegas warga DKI yang menolak kampanye Ahok.
Juru Bicara Kampanye
Ahok-Djarot, Jerry Sambuaga mengatakan, tim pemenangan calon nomor urut dua itu melihat bahwa penolakan warga tersebut terkesan tidak proporsional.
"Kita lihat ketika Pak
Ahok datang seperti di Jakbar dan Jakut itu, bukan warga setempat yang menolak melainkan warga yang datang untuk memprovokasi mengganggu sampai menimbulkan korban," kata Jerry, dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/11).
"Saya pikir hal ini harus ditindaklanjuti, bahwa setiap calon memiliki hak yang sama untuk berkampanye dan dilindungi UU, peraturan harus ditegakkan," tegasnya.
Menurutnya, ada beberapa titik aparat yang sedikit lambat dalam mengantisipasi, meski secara keseluruhan sudah memberikan kepastian dalam pengamanan.
"Ada kesan penolakan yang terorganisir, karena bukan warga setempat. Yang menolak mereka itu datang jauh-jauh hanya untuk nenolak dan melakukan aksi anarkis dan provokatif, dan mestinya harus ditindak tegas agar tidak terjadi lagi," katanya.
Diketahui, pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapat pengamanan yang berlebihan dari aparat kepolisian saat melakukan kampanye di beberapa wilayah DKI.
Pengamanan ratusan aparat kepolisian yang dilengkapi dengan senjata setelah mendapat penolakan warga saat melakukan kampanye di beberapa wilayah. Terakhir penolakan terjadi saat
Ahok berkampanye di Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis lalu.
Penolakan tersebut bukan untuk pertama kalinya. Pada pekan pertama kampanye, penolakan warga bahkan menyebabkan
Ahok dievakuasi menggunakan Angkot di wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat.
KEYWORD :
Pilkada DKI Jakarta Pilgub DKI Jakarta Ahok Warga DKI Tolak Ahok
