Jum'at, 26/04/2024 15:56 WIB

Massa Oposisi Desak Presiden Baru Iran Diselidiki

Dengan mengibarkan bendera, demonstran berunjuk rasa di Gerbang Brandenburg Berlin dan sejumlah lokasi lainnya sebagai bagian dari KTT Dunia Bebas Iran, yang menampilkan pidato mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa.

Massa oposisi berkumpul di Berlin, Jerman menuntut presiden baru Iran diselidiki (Foto: Reuters)

Berlin, Jurnas.com - Massa oposisi Iran yang berada di pengasingan di Berlin, Jerman menuntut penyelidikan terhadap Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang dituding melakukan kejahatan kemanusiaan.

Dengan mengibarkan bendera, demonstran berunjuk rasa di Gerbang Brandenburg Berlin dan sejumlah lokasi lainnya sebagai bagian dari KTT Dunia Bebas Iran, yang menampilkan pidato mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa.

Dikutip dari Reuters pada Sabtu (10/7), dalam pidatonya Maryam Rajavi, presiden terpilih dari Dewan Nasional Perlawanan Iran, menuduh Raisi sebagai "antek" yang bertanggung jawab atas pembantaian 30.000 tahanan politik pada tahun 1988.

Amnesty International dan Human Rights Watch mengatakan pemilihan Raisi merupakan pukulan bagi hak asasi manusia, dan menyerukan dia untuk diselidiki atas perannya dalam apa yang mereka dan Washington sebut sebagai eksekusi di luar hukum terhadap ribuan tahanan politik.

Iran tidak pernah mengakui eksekusi massal dan Raisi tidak pernah secara terbuka membahas tuduhan tentang perannya. Beberapa ulama mengatakan pengadilan itu adil, memuji "penghapusan" oposisi bersenjata di tahun-tahun awal revolusi Islam 1979.

Dalam pidato online, Pompeo menggambarkan pemilihan presiden Iran sebagai "pada kenyataannya, boikot dan rezim mengetahuinya". "Ini adalah pertunjukan yang terbuka untuk dilihat seluruh dunia," kata Pompeo.

Pompeo mengecam Raisi sebagai pemimpin yang dipilih langsung oleh pemimpin tertinggi Iran, pemimpin Ayatollah Ali Khamenei, untuk "menimbulkan rasa sakit, menakut-nakuti, terus menjarah, dan menjarah" atas nama teokrasi.

KEYWORD :

Iran Demonstran Oposisi Ebrahim Raisi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :