Senin, 29/04/2024 00:54 WIB

GNPF MUI Ultimatum Penuntasan Kasus Ahok

Ketua GNPF MUI, Ustadz Bachtiar Nasir, dalam konferensi persnya mengatakan bahwa mereka akan melihat bagaimana perkembangan kasus Ahok.

Habib Rizieq di atas mobil diantara massa.(foto:hatim/jurnas.com)

Jakarta - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), Ustadz Bachtiar Nasir, dalam konferensi persnya mengatakan bahwa mereka akan memperhatikan dan melihat bagaimana perkembangan kasus penistaan al Quran. GNPF memberikan tiga pekan untuk menuntaskan dugaan penistaan yang dilakukan oleh Basuki Thahaja Purnama (Ahok).

"Bila pemerintah masih berupaya mengintervensi aparat hukum sehingga prosesnya lambat, umat akan bergerak lagi," demikian ungkap Nasir, pada Sabtu (5/11).

Sementara itu, Habib Rizieq yang hadir dan memberikan keterangan pers juga menegaskan poin yang sama dengan Nasir. Menurut pemimpin FPI itu, jika pemerintah dan aparat tidak bisa memroses cepat, maka biarkan umat yang akan memrosesnya.

Bagi Rizieq, penistaan terhadap al Quran sudah jelas hukumannya. Maka, tambah Rizieq, jangan sampai ada upaya untuk meloloskan Ahok. GNPF berharap kasus Ahok perlu fokus untuk dipercepat agar tidak menimbulkan kemarahan umat lagi.

"Mudah-mudahan dengan aksi 4 November bisa membuat pemerintah dan aparat menyeriusi kasus ini. Ingat, umat Islam di Indonesia memantau hal ini dan jangan buat umat marah lagi," jelas Rizieq.

Konferensi pers yang diikuti oleh seluruh unsur GNPF MUI itu dihadiri pula oleh Direktur RS Budi Kemuliaan, dr Muhammad Badaruddin. GNPF mencatat ada sekitar 165 orang terluka yang dirawat di Budi Kemuliaan akibat pengaruh gas air mata.[]

KEYWORD :

jurnas demo 4 November massa bergerak halaman istana negara penjarakan ahok penistaan agama gn




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :