Rabu, 15/05/2024 21:33 WIB

Pimpinan DPR: BWF Harus Melakukan Klarifikasi Terbuka

Kalangan dewan meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Ketua Persatuan Bulutangkis Indonesia untuk dapat meminta penjelasan secara rinci terhadap Badminton World Federation ( BWF), National Health Service ( NHS) yang merupakan pelayanan kesehatan masyarakat di Britania Raya, karena telah memaksa mundur pebulu tangkis indonesia.

Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Ketua Persatuan Bulutangkis Indonesia untuk dapat meminta penjelasan secara rinci terhadap Badminton World Federation ( BWF), National Health Service ( NHS) yang merupakan pelayanan kesehatan masyarakat di Britania Raya, karena telah memaksa mundur pebulu tangkis indonesia.

"BWF harus melakukan klarifikasi secara terbuka, mengapa Indonesia di suruh mundur, tanpa alasan dan bukti yang jelas. Seharusnya panitia menyerentakan seluruh negara untuk tinggal terlebih dahulu di wilayah bandara, menunggu peserta negara lain datang dan melakukan tes swab pcr secara keseluruhan, itu lebih fair," terang Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin dalam keterangan resmi, Jumat (19/3).

Politisi Golkar itu menjelaskan, sikap BWF terkesan tidak sportif, hal itu terlihat dari jarak pengumuman yang dilakukan terhadap atlet turkey Neslihan Yigit untuk mundur dari All England karena satu pesawat dengan tim indonesia.

"Pihak NHS harus dapat membuktikan siapa identitas orang yang positif covid 19 di dalam pesawat saat tim indonesia menuju All England , jangan sampai hanya berspekulasi dan terkesan menginginkan Indonesia mundur,” ujarnya.

Seperti diketahui PBSI lewat akun resmi di Instagram mengumumkan semua perwakilan Indonesia dikeluarkan dari ajang All England 2021. Netizen pun geram atas kejadian itu.

"Seluruh Tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat penumpang yang terkena Covid-19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut," tulis keterangan PBSI di akun @badminton.ina.

"Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif COVID-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu."

"Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris."

"Namun dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua," tutup PBSI.

 

KEYWORD :

Warta DPR Pimpinan DPR Azis Syamsuddin Golkar BWF Inggris All England




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :