Rabu, 15/05/2024 09:06 WIB

Kementan Genjot Pertanian dengan Maksimalkan Petani Milenial

Di Indramayu, sebanyak 100 orang petani dan penyuluh mengikuti Bimtek yang diadakan di Hotel Wiwi Perkasa II, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Indramayu, Jumat (5/3).

Indramayu, Jurnas.com - Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk menggenjot pertaian, adalah memaksimalkan peran petani milenial. Hal ini juga diterapkan di Jawa Barat, tepatnya melalui Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Indramayu, Jumat (5/3).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kekayaaan sumber daya alam di Indonesia membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial.

"Keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian menjadi sangat dibutuhkan. Pertanian perlu sentuhan serta terobosan generasi ini,” ujar Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengimbau para generasi milenial untuk dapat terjun langsung menjadi pelaku usaha tani.

“Ayo sebanyak-banyaknya lahirkan petani milenial. Petani milenial yang ada dapat mengajak rekan-rekannya agar terjun ke pertanian. Kalau ada 1000 petani milenial, mudah-mudahan kita akan menghadapi pertanian yang lebih maju,” tutur Dedi.

Di Indramayu, sebanyak 100 orang petani dan penyuluh mengikuti Bimtek yang diadakan di Hotel Wiwi Perkasa II, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Ketua DPD Jawa Barat, Carkaya hadir menjadi pembicara pada bimtek yang diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang salah satu UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

"Saya mengapresiasi program Kementerian Pertanian tentang petani millennial, program yang menghimpun anak muda sebagai aset insani pertanian,” ungkap Carkaya.

Adapun program petani millenial memiliki empat aspek, yakni pertumbuhan wirausaha muda, penyelenggaraan vokasi pertanian, pertumbuhan kelompok usaha bersama petani, dan memfasilitasi pembelajaran dan praktik bagi SMK Pembangunan Pertanian.

“Ini program yang sudah berjalan dari Kementerian Pertanian. Namun yang perlu diluruskan adalah petani milenial bukan hanya sekadar petani muda yang selfie di sawah dan pakai hashtag #banggajadipetani, petani millennial adalah petani yang terus mau belajar,” ujar Carkaya.

KEYWORD :

Kementan Dedi Nursyamsi Petani Milenial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :