Selasa, 14/05/2024 20:49 WIB

UNJ Sebut Implementasi IKU Terkendala Pandemi Covid-19

Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin menyebut implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) tidak mudah, akibat masih adanya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin dalam konferensi pers (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin menyebut implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) tidak mudah, akibat masih adanya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Dari sisi kesiapan, kita siap saja. Problemnya, ketika program IKU ini baru dilaunching langsung Covid-19. Pergerakan kita tidak leluasa," kata Komarudin kepada awak media pada Jumat (5/2) di Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur.

Sejumlah program IKU yang sulit direalisasikan di masa pandemi menurut Komarudin antara lain pertukaran mahasiswa, magang di industri, riset, KKN, dan proyek di masyarakat.

"Saya kira (kesulitan) ini bukan cuma di UNJ," sebut dia.

Selagi menanti kondisi lebih kondusif untuk memenuhi delapan indikator dalam IKU, Komarudin mengatakan pihaknya kini sedang berupaya memperbaiki sistem, regulasi, dan tata kelola pasca memperoleh akreditasi unggul dari Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Akreditasi unggul ini diperoleh setelah sebelumnya mendapatkan akreditasi B gara-gara tersandung kasus plagiarisme pada 2017 silam.

"Ke depan kita tidak boleh lengah, salah satunya dengan memperbaiki sistem informasi," tegas dia.

"Semua bagian atau bidang akan kita tingkatkan kinerjanya, kemudian berupaya meningkatkan soliditas. Semua komponen internal harus kompak, termasuk eksternal. Apa yang dinilai oleh asesor, harus kita wujudkan dalam kehidupan nyata," sambung Komarudin.

KEYWORD :

Universitas Negeri Jakarta UNJ Indikator IKU Komarudin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :