Selasa, 14/05/2024 17:09 WIB

Myanmar Memanas, Aung San Suu Kyi Mobilisasi Massa

Aung San Suu Kyi memerintahkan rakyat Myanmar menolak kudeta tersebut.

Militer Myanmar memberlakukan darurat nasional (Foto: Guardian)

Naypyitaw, Jurnas.com - Pasca militer mengumumkan darurat nasional selama setahun, pemimpin Myanmar yang kini ditahan, Aung San Suu Kyi dikabarkan telah memobilisasi massa.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Guardian pada Senin (1/2), Aung San Suu Kyi memerintahkan rakyat Myanmar menolak kudeta tersebut.

"Saya mendesak orang-orang untuk tidak menerima ini, untuk menanggapi dan dengan sepenuh hati memprotes kudeta oleh militer," kata Aung San Suu Kyi.

Kudeta yang dipimpin Panglima Min Aung Hlaing merupakan tanggapan atas dugaan kecurangan pemilu pada November lalu, yang dinilai telah mencederai demokrasi di Myanmar.

Pasca kudeta, sejumlah saluran komunikasi mati total. Saluran telepon ke ibu kota Naypyitaw dan pusat komersial utama Yangon terputus. Sementara saluran TV mati. Warga tampak berbondong-bondong ke supermarket dan ATM.

Militer mengambil posisi di balai kota di Yangon. Menurut laporan penduduk, data internet seluler serta layanan telepon di markas Partai Liga National Demokrasi (NLD) terganggu. Konektivitas internet menurun dramatis.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," terang juru bicara NLD Myo Nyunt.

Sebuah video yang diposting ke Facebook oleh seorang anggota parlemen, terlihat penangkapan anggota parlemen lainnya, Pa Pa Han. Dalam video tersebut, suaminya memohon kepada pria berpakaian militer berdiri di luar gerbang. Seorang anak kecil terlihat menempel di dadanya dan meratap.

Penahanan terjadi setelah beberapa hari ketegangan yang meningkat antara pemerintah sipil dan militer yang menimbulkan kekhawatiran akan kudeta setelah pemilihan.

Partai Suu Kyi memenangkan 83 persen suara dalam pemilihan kedua sejak junta militer setuju untuk berbagi kekuasaan pada 2011 silam.

KEYWORD :

Myanmar Darurat Militer Kudeta Aung San Suu Kyi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :