Jum'at, 26/04/2024 17:47 WIB

Bangladesh Mengirim Lebih Banyak Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Rohingya, kelompok minoritas yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, tidak diizinkan keluar dari pulau itu tanpa izin dari pemerintah.

Pengungsi Rohingya duduk di bangku kayu kapal angkatan laut dalam perjalanan ke pulau Bhasan Char di distrik Noakhali, Bangladesh. (Foto: Reuters)

Dhaka, Jurnas.com - Lebih dari 1.700 pengungsi Muslim Rohingya berlayar ke pulau terpencil di Teluk Benggala siap untuk pergi pada hari Sabtu (30/1/2021), meskipun ada kekhawatiran tentang risiko badai dan banjir yang melanda tempat tersebut.

Mereka adalah tambahan terbaru dari sekitar 3.500 pengungsi Rohingya dari negara tetangga Myanmar yang dikirim Bangladesh ke pulau Bhasan Char sejak awal Desember, dari perbatasan yang tinggal di gubuk bobrok.

"Hari ini kami mengharapkan 1.700 lebih orang untuk tiba di sini," kata Komodor Abdullah Al Mamun Chowdhury, petugas yang bertanggung jawab atas pulau itu, seperti yang dilansir Reuters pada hari Jumat (29/1/2021).

“Besok mereka akan dipindahkan ke Bhasan Char. Secara keseluruhan kami mengharapkan lebih dari 3.000 orang,” sambungnya.

Rohingya, kelompok minoritas yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, tidak diizinkan keluar dari pulau itu tanpa izin dari pemerintah.

Bangladesh mengatakan relokasi itu sukarela, tetapi beberapa dari kelompok pertama, yang dikirim pada bulan Desember, berbicara tentang pemaksaan.

Pemerintah juga mengatakan kepadatan yang berlebihan di kamp-kamp di distrik Cox`s Bazar memicu kejahatan, karena upaya untuk mengembalikan mereka ke Myanmar gagal.

“Pilihan apa yang kita punya? Berapa lama kita bisa hidup di kamp-kamp yang padat di bawah terpal? ” tanya Mohammed Ibrahim yang berusia 25 tahun dalam perjalanan ke pulau di mana beberapa kerabatnya telah dipindahkan.

Bangladesh juga telah menepis kekhawatiran banjir atas pulau itu, dengan alasan pembangunan tanggul sepanjang 12 km (7,5 mil) dengan tinggi 2 meter (6,5 kaki), selain perumahan untuk 100.000 orang, rumah sakit dan pusat topan.

Ini telah menuai kritik karena keengganannya untuk berkonsultasi dengan badan bantuan, termasuk badan pengungsi PBB, atas pemindahan tersebut.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan badan tersebut belum diizinkan untuk mengevaluasi keselamatan dan keberlanjutan kehidupan di pulau itu.

“Kami berharap dapat melanjutkan dialog konstruktif dengan Pemerintah mengenai proyek Bhasan Char, termasuk penilaian teknis dan perlindungan PBB yang diusulkan,” katanya dalam email.

KEYWORD :

Bangladesh Rohingya Bhasan Char PBB Relokasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :