Selasa, 14/05/2024 11:30 WIB

Ivan Gunawan Apresiasi Penyelenggaraan Fashion Design Competition Kemnaker 2020

Tidak hanya itu, ia juga menilai karya para peserta yang ikut dalam kompetisi ini sudah bagus dari segi kualitas  dan kreatifitas desain.

Desainer Kondang, Ivan Gunawan menjadi salah satu juri di ajang Fashion Design Competition Kemnaker 2020. (Foto: Kemnaker)

Jakarta, Jurnas.com – Desainer Kondang, Ivan Gunawan, mengapresiasi Kementerian Ketenagakerjaan yang dinilai sukses menyelenggaraan Fashion Design Competition Kemnaker 2020 yang mengusung tema “Ethnic During Pandemic’.

“Ini event yang buat saya best banget. Saya juga gak nyangka antusias yang ikut juga banyak. Terus udah gitu, desain-desainnya tuh keren-keren banget. Gak kalah dengan majalah yang bikin kompetsisi atau asosiasi fesyen,” kata Ivan Gunawan di sela-sela acara Pengumuman Pemenang Fashion Design Competition Kemnaker 2020 di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Igun, yang menjadi salah satu juri FDC 2020 ini, mengaku tidak menyangka kompetisi ini mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga menilai karya para peserta yang ikut dalam kompetisi ini sudah bagus dari segi kualitas dan kreatifitas desain.

Menurutnya, sekarang ini banyak orang yang memiliki kreatifitas dan imajinasi yang tinggi. Atas kondisi tersebut, Igun berharap, Kemnaker terus menyelenggarakan kompetisi ini pada setiap tahunnya. “Jadi (orang-orang yang punya kreatifitas dan imajinasi ini) tinggal dikasih pelatihan sedikit Insya Allah bisa langsung kerja,” ucap pria yang juga menjadi salah satu juri pada kompetisi ini.

Pada kesempatan ini, Igun juga mengajak peserta yang memperoleh juara 1 untuk bergabung dan bekerja dengan timnya yang berlokasi di Bandung. “Kita ajak untuk bekerja dan magang di line bisnis fesyen milikku, agar dia bisa belajar dan terus berkembang,” katanya.

Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari, menambahkan, untuk mendukung dunia industri fesyen di Indonesia, Kemnaker juga telah mengembangkan BBPLK Semarang untuk menjadi pusat pelatihan jurusan Fashion Technology yang bisa menjadi rujukan pengembangan pelatihan fesyen di tanah air. Sebab di BBPLK Semarang telah dilengkapi dengan sarana prasarana, fasilitas, dan mesin-mesin yang cukup modern dan representatif.

Dita berharap pelatihan kerja di jurusan Fashion Technology bisa menjadi pintu masuk bagi para peserta dan alumni pelatihan BLK untuk menembus pasar fesyen dunia. "Kita dorong para lulusan BLK agar bisa mulai mensejajarkan diri dengan para desainer senior, dengan menampilkan karyanya di berbagai ajang lokal hingga internasional," ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Dita, pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperbanyak program pengembangan usaha rintisan (Start-up) untuk menumbuhkan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi produk-produk fesyen unggulan.

Sebagai informasi, pada kompetisi ini, juri memilih tiga nama yang ditetapkan sebagai juara. Juara 1 jatuh kepada Sera Syarifah Rahmania dari Pekalongan, Jawa Tengah dengan tema “Strate”.

Untuk juara 2 berhasil disabet Amanda Magdalena dari Bekasi, Jawa Barat, dengan tema “Terik”. Sementara juara 3 diraih Annisa Aulia Rachman dari Sorong, Papua Barat dengan tema “Lurik Tenun Sumba”.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Tenaga Kerja Kemnaker Ivan Gunawan FDC Fesyen Dita




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :