Jum'at, 03/05/2024 17:39 WIB

Strategi Polbangtan Yoma Perkuat SDM Pertanian

Kementerian Pertanian (Kementan) menarget akan melahirkan 2,5 juta petani milenial hingga lima tahun ke depan.

Rapat koordinasi dan evaluasi petani milenial Kabupaten Kulon Progo, 14 Desember 2020. (Foto: Ist)

Kulon Progo, Jurnas.com - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) menggelar rapat kordinasi petani milenial di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo awal pekan ini.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat pendampingan petani milenial di Kabupaten Kulon Progo sehingga dapat menghasilkan petani yang tangguh dan semangat dalam membangun pertanian Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Polbangtan Yoma, yang diwakili Wakil Direktur I Ananti Yekti mengatakan, rapat koordinasi tersebut merupakan salah satunya upaya menjaring informasi dan masukan dari para petani milenial mengenai untuk bisa dijadikan bahan evaluasi serta panduan untuk pengembangan petani milenial 2021.

"Kegiatan ini merupakan upaya Polbangtan untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian khususnya di wilayah kabupaten Kulon Progo," ujar Ananti dalam keterangannya diterima jurnas.com, Kamis (17/12).

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo M Aris Nugroho menambahkan petani milenial yang diisi generasi milenial sudah saatnya menjadi pelaku di daerah sendiri, dan tidak hanya sekedar menjadi penonton.

"Dengan adanya Bandara NYIA dimana ada 20 Juta penumpang setiap tahun yang melintas merupakan peluang besar bagi para pebisnis tak terkecuali bidang pertanian," tandasnya.

Dia menambahkan, diera pandemi COVID-19 saat ini, satu-satunya sektor yang tidak ambruk dan tetap berjaya adalah sektor pertanian. Hal tersebut dilihat dari kontribusi sektor perranian terhadap perekonomian nasional.

Sebagai informasi, rapat Koordinasi dan evaluasi ini dihadiri oleh perwakilan dari enam kelompok petani milenial yang ada di wilayah Kulon Progo, dengan acara inti diskusi dan tanya jawab terkait pengembangan kemlompok petani milenial kedepan.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kedepan para petani milenial sudah paham dan menerapkan teknologi dalam melakukan penanam. Hal itu bertujuan demi menyongsong masa depan sektor pertanian dengan modernisasi.

"Tahun depan saya ingin pertanian kita sudah masuk pada teknologi modern dan petani melinial harus mampu mengoprasikannya," tandansya.

Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menarget akan melahirkan 2,5 juta petani milenial hingga lima tahun ke depan.

Dedi optimistis target tersebut bisa tercapai secara bertahap mengingat antusiasme yang begitu tinggi dari kalangan milenial terhadap sektor pertanian.

"Setiap tahunnya target kita mencetak 500 ribu petani milenial. Tahun depan Insyaallah kita akan melantik seribu petani milenial, dari seluruh pelosok Tanah Air," ujarnya. 

KEYWORD :

Polbangtan Yoma Dedi Nursyamsi SDM Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :