Jum'at, 03/05/2024 19:02 WIB

Polbangtan YoMa Genjot SDM Pertanian

Petani milenial Kabupaten Kebumen harus bisa menjadi cikal bakal wirausahawan sukses dan maju di bidang pertanian. 

Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) menggelar rapat kordinasi petani milenial di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Selasa, (15/12).

Jakarta, Jurnas.com - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) menggelar rapat kordinasi petani milenial di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Selasa, (15/12).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat pendampingan petani milenila di Kabupaten Kebumen sehingga dapat menghasilkan petani milenial yang tangguh dan semangat dalam membangun pertanian Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Ditektur Polbangtan Yoma, Rajiman mengatakan, petani milenial Kabupaten Kebumen harus bisa menjadi cikal bakal wirausahawan sukses dan maju di bidang pertanian. Apalagi, sektor pertanian disana sangat berpotensi untuk terus samakin maju.

"Untuk itu petani milenial harus dapat menjadi konsultan agribisnis di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kostratani yang ada di wilayah masing-masing dan dapat mengembangkan jejaring kemitraan usaha," tandasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen menyampaikan bahwa petani milenial tidak boleh malu untuk menjalankan sebuah usaha salah satunya adalah dengan memanfaatkan status WA sebagai media pemasaran dan promosi.

"Selain itu peningkatan produksi dan produktivitas pertanian juga harus diperhatikan salah satunya dengan memperbaiki struktur tanah untuk memperbaiki unsur hara yg ada didalamnya dengan cara mulai menggunakan pupuk organik," katanya

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menilai untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan usaha tani, diperlukan pemanfaatan peran BPP melalui Kostratani. Sehingga nantinya dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

"Fungsi KostraTani harus maksimal, berarti penguatan pun harus dilakukan bersamaan. Jadi BPP sudah benar-benar siap saat ditransformasi menjadi Kostratani," imbuhny.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas, transformasi pertanian harus dilakukan dari yang konvensional ke modern.

"Kita harus beralih dari pertanian tradisional ke pertanian era industri 4.0. Ciri-ciri dari era teknologi pertanian 4.0 adalah pemanfaatan internet of things (IoT), big data, remote sensing, robot construction, dan artificial intelligence," katanya.

KEYWORD :

Polbangtan YoMa SDM Pertanian Rajiman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :