Senin, 29/04/2024 22:18 WIB

Tingkatkan Kualitas SDM, Kementan Tandatangani PKS dengan Empat Asosiasi Pertanian

Untuk menggenjot produksi pertanian petani harus berkolaborasi, baik dengan offtaker, buyer dan penyedia jasa sarana produksi, bahkan penyedia modal.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI), Himpunan Ilmu Tanah Indoensia (HIT), dan Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI).

JAKARTA, Jurnas.com  - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan empat asosiasi pertanian di bidang pertanian.

Kempat asosiasi tersebut yakni Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI), Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI), dan Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI).

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong seluruh organisasi pertanian nasional untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik dengan memenuhi kebutuhan pangan berkelanjutan.

"Saya mendukung hadirnya organisasi yang lebih harmonis dan berjalan baik, dengan visi menghadirkan kemajuan bagi bangsa melalui pertanian," kata Mentan.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk menggenjot produksi pertanian petani harus berkolaborasi, baik dengan offtaker, buyer dan penyedia jasa sarana produksi, bahkan penyedia modal.

"Saya selalu menyarankan, petani harus berkolaborasi, bukan berkompetesi, petani harus merangkul, bukan saling pukul, dan petani harus bersanding bukan bertanding ujarnya," tegas Dedi.

Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah menjelaskan bahwa tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian agar lebih maju, mandiri, dan modern.

"Kita tahu anjuran pentahelix itu jangan hanya menjadi jargon, tapi harus betul-betul kita laksanakan. Pentahelix itu siapa? Akademisi, businessman, community, kemudian government, dan media," ucap dia Gedung Kampus PEPI, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (9/3).

Dia mengatakan, terdapat tiga faktor penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, yakni penerapan inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, peraturan perundang-undangan, serta SDM pertanian.

"Pak Kabadan sering menyampaikan, apapun programnya kuncinya adalah SDM. Pak Menteri juga sering menyampaikan bahwa kalau SDM-nya itu dibangun khususnya milenial, maka pertanian ini akan lebih maju, mandiri, dan modern," tutur dia.

Siti Munifah mengatakan, peran para asosiasi atau perhimpunan profesi sangat penting dalam membantu pemerintah, khsusunya Kementan dalam menyosialisasikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.

"Contohnya dari HITI. Mereka bisa memfasilitasi narasumber, atau siapa pakar yang akan dikirim kepada kita untuk melakukan sosialisasi, penyuluhan atau apapun yang terkait dengan ilmu tanah," kata dia.

Penandatanganan PKS ini dirangkaikan dengan sosialisasi Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Bidang Pertanian Substansi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani dan Talk Show Smart `Farming untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian.`

Dalam hal ini, BPPSDMP bekerja sama dengan PERAGI tentang peningkatan SDM pertanian untuk mendukung produksi dan produktivitas pertanian, HITI tetang peningkatan kapasitas SDM melalui pengelolaan tanah secara berkelanjutan.

PERHEPI tentang peningkatan kapasitas SDM pertanian dalam percepatan penerapan teknologi petani,dan PERHIMPI tetang peningkatan kapasitas SDM pertanian melalui pengembangan penerapan dan standarisasi pengamatan dan pemanfaatan informasi cuaca, iklim, air dan lingkungan di bidang pertanian.

KEYWORD :

SDM Pertanian BPPSDMP Kementan Siti Munifah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :