Rabu, 06/11/2024 09:19 WIB

Kementan Latih Petani Menjadi Agen Perubahan Manfaatkan Teknologi Smart Farming

Kementan latih petani jadi agen perubahan manfaatkan teknologi smart farming

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka Pelatihan Tekinis Smart Farming bagi petani READSI.

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM pertanian. Kemajuan teknologi dan digitalisasi mendorong BPPSDMP Kementan mempersiapkan generasi milenial untuk dapat memanfaatkan teknologi demi pertanian yang lebih berjaya. 

Smart farming atau pertanian cerdas berbasis teknologi menjadi salah satu inovasi yang tengah digalakkan BPPSDMP. Melalui berbagai pelatihan berbasis smart farming yang akan diselenggarakan pada tahun 2023, BPPSDMP melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) berupaya memperkenalkan pemanfaatan teknologi dalam pertanian terutama kepada generasi milenial. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, saat ini para generasi muda telah masuk di era teknologi digital, sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi.

"Pertanian saat ini tidak sama lagi dengan pertanian sebelumnya. Kita masuk pertanian internet of thinking, menggunakan artificial intelegent, satelit sudah main. Pertanian itu keren," ujar Mentan.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan untuk menghadapi tantangan yang tidak biasa-biasa saja. Sampai tahun ini, menjelang 3 tahun, masyarakat dunia belum dapat dikatakan bebas sepenuhnya dari Pandemi Covid-19. Di sisi lain kita juga dihantam oleh perubahan iklim dan diperparah dengan tekanan geopolitik berupa Perang Rusia- Ukraina. Ketiga faktor ini menimbulkan ketidakpastian dan ancaman terhadap kecukupan pangan,” ujarnya, Rabu (08/03/2023).

Namun demikian, sektor pertanian terbukti tangguh menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19. Pada triwulan II tahun 2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24% (q to q), tertinggi dibanding sektor lain. Selain itu, pada bulan November 2022, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat impresif pada triwulan III tahun 2022, yakni 5,72% dengan sektor pertanian sebagai salah satu leading sector utama.

“Smart farming adalah konektivitas platform dengan sebuah perangkat teknologi seperti tablet, handphone, dan gadget yang berbasis android lainnya. Berfungsi untuk mengumpulkan informasi seperti status hara tanah, kelembapan udara, cuaca, dan lain sebagainya,’’ ujar Dedi.

“Data tersebut muncul dari perangkat yang tertanam pada lahan pertanian sehingga dalam prakteknya smart farming menggunakan gabungan antara platform berbasis internet of things dengan mesin pertanian. Hal tersebut berfungsi agar kegiatan pertanian dapat selaras, tidak secara tradisional dan manual melainkan menggunakan teknologi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dedi juga berharap seluruh insan pertanian dapat memanfaatkan smart farming untuk menggenjot produktivitas, menggenjot efisiensi, dan menjadikan pertanian semakin berjaya. "Bagi teman-teman milenial, besar harapan saya kepada kalian," harapnya. 

"Smart farming adalah ranah kalian, smart farming adalah   dunia kalian, smart farming adalah karya kalian" tutup Dedi pada saat membuka Pelatihan Tekinis Smart Farming bagi petani READSI.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian selaku Direktur Program Program READSI Muhammad Amin menjelaskan tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas petani dalam pemanfaatan Smart Farming sebagai solusi dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. 

Peserta pelatihan sebanyak 210 orang (7 angkatan) yang terdiri dari petani yang berasal dari 5 Provinsi dan 14 Kabupaten wilayah Program READSI mengikuti secara Online dan Offline. Kurikulum pelatihan meliputi kebijakan pengembangan integrated farming, penguatan kelembagaan petani, perencanaan usaha dan implementasi integrated farming, smart farming dalam integrated farming; pengendalian dan pemantauan, serta KUR.

Fasilitator pelatihan ini berasal dari Badan PPSDMP, Perbankan, Pengelola P4S, Praktisi serta widyaiswara BPP Batangkaluku, BBPP Kupang, dan BPP Lampung.

Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama BPPSDMP dengan Tim PPSU READSI di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan NTT; Tim DPMO READSI Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kolaka, Kolaka Utara, Pohuwato, Bone Bolango, Gorontalo, Poso, Parigi Moutong, Banggai, Belu, dan Kupang, serta pemerintah daerah di wilayah program READSI.

KEYWORD :

Kementan petani Smart Farming SDM pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi READSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :