Menteri Hanif Dhakiri berbincang dengan Menteri Anissa
Jakarta - Datang tidak lama setelah pengumuman susunan menteri sehari, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) langsung masuk ke dalam ruang rapat pimpinan (rapim). Mimiknya tampak serius melihat para `plt` pejabat tinggi di Kemnaker tersebut melakukan rapim.
Menaker Hanif beberapa kali menganggukkan kepala kala mendengar paparan dari para peserta rapat yang terdiri dari 11 anak yang menempati posisi tinggi pada kementerian yang dipimpinnya tersebut.
Rapim dipimpin oleh Nur Anissa (17) asal Riau yang terpilih sebagai Menaker sehari untuk membahas persoalan pekerja anak di Indonesia. Dalam rangka menyambut Indonesia bebas pekerja anak 2022, jajaran menaker menyoroti kasus-kasus pekerja anak yang masih marak dilakukan.
"Kami mendapati banyak sekali kasus terkait pekerja anak. Mau tidak mau ini adalah bagian dari pekerjaan rumah kita.
Di antaranya terdapat di tanjung Balai Sumatera Utara. Seorang anak bekerja melampaui batas UU," ujar Ryan (16) peserta asal NTT.
Menyambung pernyataan Ryan, Mawariska (16) asal Bali, menyayangkan kurangnya kontrol pemerintah mengatasi pekerja anak, sebab banyak anak di bawah umur yang telah memiliki KTP palsu.
Menteri Hanif Terima Rekomendasi Annisa
"Banyak yang mengecoh dengan KTP palsu. Yang semacam ini harus kita atasi," terangnya.
Program `Sehari Jadi Menteri` merupakan bagian dari gerakan `Because I Am A Girl` yang diinisiasi oleh Plan International dalam rangka peringatan Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh setiap 11 Oktober. Plan International Indonesia sebagai pihak penyelenggara khususnya telah mengadakan event ini untuk kedua kalinya setelah sebelumnya acara serupa menggunakan tema kesetaraan gender.
Enam Finalis Berangkat ke Luar Negeri
Sehari Jadi Menteri