Senin, 29/04/2024 04:02 WIB

MENTERI SEHARI

Ryan, Calon Menteri dengan Prestasi Gemilang

Ryan (16) bisa menjadi satu contoh dari sekian anak yang memiliki kecerdasan dan keaktifan di atas rata-rata di sekolah.

Ryan, peserta asal NTT

Jakarta - Terpilih sebagai 22 anak yang memiliki kesempatan emas untuk menduduki kursi sebagai menteri sehari bukanlah suatu hal yang biasa. Datang dari berbagai pelosok daerah di Indonesia, anak-anak yang rata-rata berusia 15-18 tahun ini punya modal kuat yang membuat mereka layak menjadi seorang kandidat calon menteri.

Modal penunjang yang dimiliki tentu saja tidak cukup dengan sederet program jika nantinya menempati kursi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), melainkan keahlian, soft skill, dan sudah digeluti oleh anak-anak ini sejak lama di daerahnya.

Ryan (16) bisa menjadi satu contoh dari sekian anak yang memiliki kecerdasan dan keaktifan di atas rata-rata di sekolah. Pemilik nama lengkap Ryan Richard Rihi asal Soe, Timor Tengah Selatan , Nusa Tenggara Timur ini mengungkapkan keaktifannya pada organisasi di sekolah maupun organisasi di luar. Wakil ketua OSIS di SMAN 1 Soe ini tidak puas jika hanya mengikuti kegiatan yang berasal dari dalam sekolah.

“Di NTT saat ini aku menjadi anggota Plan, anggota dewan anak, ketua redaksi Buletin Pelangi, dan juga ketua kelas,” sebut Ryan kepada jurnas.com, Senin (10/10), di Jakarta.

Meskipun usianya kini baru menginjak 16 tahun, Ryan ternyata sudah mampu menangani persoalan-persoalan remaja di kotanya. Hal ini diakui bahwa dirinya menjabat sebagai ketua di salah satu pusat informasi dan konseling remaja di Soe.

Tidak hanya aktif di berbagai organisasi, Ryan juga membeberkan sederet prestasinya di daerah. Anak yang menjadi penggemar berita-berita politik ini berhasil merebut beberapa kompetisi bergengsi di NTT. Bahkan keikutsertaan Ryan dalam kegiatan Plan International Indonesia kali ini, merupakan koleksinya yang ke-4 dalam pentas nasional.

“Aku pernah dapat juara 2 lomba debat Bahasa Inggris di provinsi, juara 2 OSN Matematika se-NTT, bahkan tahun lalu aku juara 1 dan naik ke tingkat nasional,” ungkapnya.

Ryan terlahir sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Menikmati segala keaktifan dan prestasinya yang gemilang, Ryan hanya bisa merayakan semua itu dengan ibunya. Menjadi anak yatim setelah ditinggal sang ayah sejak kecil, Ryan tetap menampilkan diri sebagai pribadi yang semangat dan tidak patah arang.

Ryan tidak lupa berbagi tips agar anak-anak Indonesia agar tetap optimis dan selalu sukses dalam kehidupan sehari-hari. Berkaca kepada pengalaman pribadi, Ryan mengatakan bahwa kunci keberhasilan terletak pada konsistensi dalam menjalani pilihan, serta tidak lelah untuk mencoba.

“Perbanyak latihan dan geluti apa yang kita suka dan lalui setiap hari,” tutup Ryan.

KEYWORD :

Sehari jadi menteri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :