Senin, 29/04/2024 05:02 WIB

MENTERI SEHARI

Maria Rinja, Berjuang untuk Sekolah

Kelumpuhan itu sempat membuat Rinja putus asa dan berhenti sekolah. Namun semangat gadis berambut ikal ini kembali tumbuh atas  dukungan orang tuanya.

Rinja yang duduk di kursi roda ditemani oleh anak-anak yang juga menjadi peserta menteri sehari

Jakarta – Maria Rinja (17) asal Nagekeo, Nusa Tenggara Timur tak menyangka bakal terbang ke Jakarta untuk ikut audisi Sehari Jadi Menteri.

Kepada Jurnas.com, Rinja mengaku senang bisa dipilih sebagai finalis Sehari Jadi Menteri. Ia tak pernah membayangkan akan mendapat kesempatan berharga dalam hidupnya ini. Pasalnya, sejak 10 tahun lalu, tubuh remaja yang duduk di kelas 2 SMA Nagekeo ini menderita lumpuh separuh.

Kelumpuhan itu sempat membuat Rinja putus asa dan berhenti sekolah. Namun semangat gadis berambut ikal ini kembali tumbuh. Atas dukungan orang tuanya, ia kembali bersekolah ditemani kursi roda. Ia menyatakan tidak akan menyerah lagi dengan penyakit yang dideritanya.

“Saya masih tetap semangat ke sekolah setiap hari,” ujarnya tersenyum, Sabtu (8/10).

Semangat Rinja tak lepas dari peran ibunya yang seorang bidan. Demi anaknya, ibu Rinja kini berhenti dari pekerjaannya, dan beralih untuk mengurus putrinya di rumah.

“Hingga saat ini, dokter tidak tahu apa jenis penyakit saya,” kata Rinja sembari menjelaskan bahwa orang tuanya juga membawanya ke pengobatan alternatif.

Ketika ditanya apa kebijakan Rinja jika terpilih menjadi menteri, dengan mantap ia menjawab akan menghapuskan pekerja anak di NTT. Menurutnya kesadaran anak NTT untuk bersekolah masih sangat minim.

“Saya mau bebaskan pekerja anak. Karena anak usia 18 tahun tidak boleh bekerja. Apalagi di NTT kesadaran sekolah masih rendah, ditambah kondisi ekonomi orang tua si anak,” ujarnya.

Rinja termasuk dalam 22 finalis anak dari 11 provinsi yang berpeluang menduduki kursi Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) dalam program `Sehari Jadi Menteri.` Even ini bagian dari gerakan pemberdayaan anak perempuan bertajuk ‘Because I Am A Girl’ atau BIAAG Movement, yang digagas Plan International Indonesia.

 

KEYWORD :

Sehari Jadi Menteri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :