Senin, 29/04/2024 09:29 WIB

Syahrul: Akhir Desember Kita Berdoa Beras Surplus 7,53 Juta Ton

Diperkirakan hingga akhir Desember 2020, stok beras surplus 7,53 juta ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Badan Penyuuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), dalam kegiatan Mentan Sapa Penyuluh dan Petani (MSPP) yang digelar secara virtual pada Selasa 8 Agustu 2020.

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan beras tahun 2020 aman. Bahkan diperkirakan hingga akhir Desember 2020, stok beras surplus 7,53 juta ton.

Jaminan ketersediaan beras tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo pada acara "Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP)", yang digelar secara virtual, Jumat (16/10).

"Hingga akhir Desember kita punya stok beras 31, 63 juta ton ditambah stok awal 5,9 juta ton. Jika konsumsi 30 juta ton beras, maka akhir dari 2020 ini Insyallah kita saling berdoa ada 7,53 juta ton beras kurang lebih," ujar Syahrul.

Karena itu, Syahrul mendorong jajaranya untuk melakukan gerakan percepatan tanam padi pada musim tanam kesatu (MT 1) Oktober-Maret 2020 memasuki 2021 dengan target lahan 8,2 juta hektare.

Dengan rincian, pada Oktober target penanaman seluas 700 ribu hektare, November 900 ribu hektare, Desember 1,9 juta hektare, Januari 2,16 hektare lahan, Februari 1,2 juta hektare dan Maret 1,01 hektare.

"Nanti dibagi per kabupaten, per kecamatan dan per desa. Kita berharap besar dari 8,2 juta hektare lahan yang ditanami pada MT 1 Oktober-Maret 2020/2021 menghasilkan 20 juta ton beras," ujar Syahrul.

Untuk itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu meminta agar diperhatikan betul segala macam hal yang berkaitan dengan target tersebut seperti pengairan, benih, pupuk dan kondisi existing suatu daerah penanaman.

"Kita berharap lokasi yang ada sekarang tidak terbatas pada kondisi existing atau ada penambahan lahan baru. Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan sembilan provinsi lainnya harus konsentrasi kejar target yang ada," kata Syahrul.

Selain itu, menteri yang biasa disapa Komandan itu juga meminta kepada jajarannya agar menyiapkan benih untuk para petani demi memenuhi kebutuhan target pada musim tanam tersebut.

"Benih 205 ribu ton lebih sudah harus didipersiapkan di mana tempatnya, di mana ambilnya dan lain sebagainya," kata Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nusyamsi menambahkan, saat ini baik petani dan petugas penyuluh lapangam (PPL) sudah tergabung di Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), yang memiliki peran vital dalam mewujudkan realisasi target tanam.

Saat ini, dalam kerangka koordinasi lintas sektoral PPL, Dedi mengharapkan dapat meng-upgrade database petani Indonesia berdasarkan data kependudukan.

"Kita berharap database petani kita bisa di-upgrade setiap saat karena data petani kita itu by name, by adress, sehingga tidak terjadi kekeliruan data," kata Dedi.

Dedi menjelaskan bahwa database itu pula yang nantinya menjadi basis lembaganya untuk mengambil kebijakan yang dirumuskan oleh Kostratani agar tepat sasaran.

"Begitu pula dengan penyaluran pupuk subsidi ini berdasarkan database tersebut. Database itu kita dapat dari PPL dan petani berdasarkan NIK yang dioperasionalkan Kostratani. Hal itu pula yang membuat kita mendapat penghargaan dari KPK karena berbasis NIK," katanya.

KEYWORD :

Stok Beras Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo Musim Tanam Padi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :