Kamis, 02/05/2024 03:37 WIB

2.000 Mahasiswa Calon Guru Bakal Disebar di Daerah 3T

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Paristiyanti Nurwardani menjelaskan, sekitar 60-70 persen mahasiswa yang ditunjuk merupakan mahasiswa calon guru atau LPTK (lembaga pendidik dan tenaga kependidikan).

Sekretaris Ditjen Dikti Kemdikbud, Paristiyanti Nurwardani (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bakal menerjunkan 2.000 mahasiswa melalui program Kampus Mengajar Perintis, untuk mengajar di berbagai sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Paristiyanti Nurwardani menjelaskan, sekitar 60-70 persen mahasiswa yang ditunjuk merupakan mahasiswa calon guru atau LPTK (lembaga pendidik dan tenaga kependidikan).

"Yang akan diturunkan 2.000 mahasiswa terdekat dari 3T, atau SD dan SMP yang mempunyai akreditasi C atau tidak terakreditasi di wilayah 3T. 3T ini kan tidak ada sinyal," terang Paris pada Sabtu (5/9) di Jakarta.

"60-70 persen mahasiswa LPTK untuk menjadi asisten guru. Ini kan mendekatkan calon guru dengan komunitasnya," imbuh dia.

Paris menyebut program yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini juga bertujuan membantu para guru yang kesulitan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19, karena minimnya akses internet di 3T.

"Selama ini gurunya datang ke rumah siswa. Karena guru kewalahan, kita menerjunkan mahasiswa pengajar perintis ke daerah yang tidak ada sinyal," papar dia.

"Model ini memberikan bukti bahwa Kampus Merdeka bisa diimplementasikan," lanjut Paris.

Paris menambahkan, mahasiswa yang tergabung dalam program Kampus Mengajar Perintis akan dibekali oleh modul cetak untuk dibagikan kepada guru dan siswa.

Dan selama mereka melakoni tugas di daerah 3T, lanjut Paris, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menjamin kegiatan tersebut akan dihitung sebagai satuan kredit semester (SKS).

"Modul yang disiapkan adalah pembelajaran semester dasar. Seluruh pembuatan modul SD dan SMP sudah siap mendukung Kampus Mengajar Perintis, dalam rangka implementasi Kampus Merdeka," tandas Paris.

KEYWORD :

Kampus Mengajar Perintis Kemdikbud Paristiyanti Nurwardani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :