Senin, 29/04/2024 22:10 WIB

Kostratani Sambas Dukung Tanam Perdana Jagung di Bawah Tegakan Kelapa

Alokasi demfram ini dilakukan dilahan seluas 100 Ha di Kabupaten Sambas, 100 hektare di Kabupaten Mempawah dan 50 hektare di Kabupaten Kuburaya dengan total 250 hektare.

Tuban, salah satu sentra jagung di Jawa Timur (Foto: Ist)

Kalimatan Barat - Pengembangan jagung di bawah tegakan kelapa adalah salah satu terobosan baru dari Kementerian Pertanian (Kementan) di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya Sambas. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi jagung nasional.

Selain itu, hal ini juga menjadi upaya untuk menambah luas areal tanam jagung yang selama ini masih mengandalkan lahan terbuka untuk pertanamannya.

Bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat, pengembangan demfarm jagung di bawah tegakan kelapa adalah sesuatu yang baru bagi petani Kalbar. Sebelumnya petani terbiasa menanam jagung dilahan-lahan terbuka. Apalagi tanaman jagung adalah tanaman yang memerlukan pencahayaan sinar matahari penuh.

Alokasi demfram ini dilakukan dilahan seluas 100 Ha di Kabupaten Sambas, 100 hektare di Kabupaten Mempawah dan 50 hektare di Kabupaten Kuburaya dengan total 250 hektare. Sarana yang diberikan adalah berupa benih, herbisida dan pupuk. Penyediaan sarana tersebut adalah komitmen bersama antara Kementan dengan perusahaan penyedia.

Kabupaten yang telah ditunjuk diinstruksikan untuk segera membuat CPCL (calon petani calon lokasi) melalui Kostratani. sehingga, pada saat 17 Agustus 2020 semua lahan sudah tertanami jagung di bawah tegakan kelapa.

Merespon hal itu Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kabupaten Sambas, langsung bekerja cepat. Dengan memanfaatkan peran Kostratani pengajuan CPCL bisa dipenuhi sesuai target. Adalah Kecamatan Jawai yang mendapatkan alokasi tersebut yang terbagi didalam 5 Desa pelaksana yaitu Desa SB. Danau, Sui Nilam, SB. Kuala, Pelimpaan, Parit Setia dan Bakau.

Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili saat melakukan tanam perdana di Desa Parit Setia Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas mengatakan bahwa sangat mendukung program yang dikucurkan oleh pemerintah pusat melalui Kementan.

Dukungan ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah Kabupaten Sambas dalam penyediaan ketahanan pangan selama masa pandemic covid-19 maupun saat memasuki kenormalan baru.

"Saya bangga sekali terhadap petani yang ada di Sambas khususnya di Kecamatan Jawai, mereka sangat antusias. Petani ini sangat berjasa dalam penyediaan pangan baik di kabupaten Sambas maupun secara nasional," tutur Atbah.

Atbah juga berpesan kepada petani, khususnya anak muda, petani milennial agar dapat memanfaatkan peran Kostratani di kecamatan.

"Petani milenial harus bisa berbudidaya tanaman dengan memanfaatkan tekhnologi. Mengolah tanah sudah menggunakan tracktor, menanam menggunakan alat tanam yang modern, memupuk dan pengendalian hama dan penyakit juga menggunakan drone serta panen sudah menggunakan mesin," tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, M.Yayan Kurniawan mengatakan, dengan dimulainya gerakan tanam perdana jagung dibawah tegakan kelapa, maka penyuluh, petani dan semua stakeholder bekerjasama mensukseskan denfarm ini.

"Rawat dan jaga tanaman ini agar tetap sehat dan subur. Manfaatkan peran kostratani sebagai wadah untuk mendapatkan informasi didalam berbudidaya tanaman jagung dbawah tegakan kelapa,” katanya.

Menanggapi arahan tersebut, Darma Irawan, Koordinator BPP Jawai mengatakan bahwa Sambas khususnya Kecamatan Jawai sebagai sentra perkebunan kelapa juga harus membuktikan bahwa jagung bisa ditanam dan bisa berproduksi dengan baik di lahan kelapa. Manfaatkan fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani.

Di tempat terpisah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikna bahwa  tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya di situasi pandemi covid-19," ujar Syahrul

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga mengatakan sudah saatnya petani dan penyuluh memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan pertanian.

"Bila penyuluh pertaniannya cerdas, bisa dipastikan para petaninya juga cerdas. Bila kompetensi penyuluhnya menguasai hulu, bisa dipastikan para petaninya juga akan menerapkan cara budidaya yang baik. Manfaatkan sarana prasarana yang ada untuk meningkatkan produktivitas dalam meningkatkan fungsi dari BPP Kostratani," tutur Dedi.

KEYWORD :

Kostratani Sambas Tanam Perdana Jagung Dedi Nursyamsi Tegakan Kelapa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :