Sabtu, 27/04/2024 23:00 WIB

Ternyata, 45 Persen Bus Tidak Layak

Pemerintah menginginkan agar pengusaha PO Bus dapat berbenah, hal tersebut menurutnya bisa dilakukan jika penyelenggara PO Bis mempunyai keseriusan untuk memperbaiki.

Jakarta - Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan terhadap 11.155 bus, hanya 55 persen  bis yang layak operasi, sementara sisanya memiliki berbagai macam pelanggaran, mulai dari administrasi, teknis operasional dan penunjang lainnya, apabila ini tidak dilakukan perbaikan tentunya akan menimbulkan hal hal fatal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto Iskandar di Philip Kotler Theater, MarkPlus Main CampusEighty Eight, Kasablanka, Jakarta, Jum’at (02/08).

Ia menambahkan perusahaan angkutan umum wajib membuat, melaksanakan dan menyempurnakan sistem manajemen keselamatan dengan berpedoman pada rencana umum nasional keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sesuai dengan PP No 74/2014 tentang angkutan jalan, pasal 94 dan UU No 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ, Pasal 204 ayat (1).

Oleh sebab itu, Pemerintah menginginkan agar pengusaha PO Bus dapat berbenah, hal tersebut menurutnya bisa dilakukan jika penyelenggara PO Bis mempunyai keseriusan untuk memperbaiki. “semua itu bisa dilakukan jika, pengusaha Niat mau berubah, turun ke lapangan, tegur sapa dan menerima saran,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pudji juga memberikan pesan kepada penyelenggara bus, agar dalam memberikan pelayanan kepada penumpang harus dilakukan dengan maksimal, karena ini akan membuat kesan yang baik kepada penumpang dan tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan bis. “Kalo sudah siap, mari kita jadi pelopor perubahan keselamatan PO Bus dalam berkendaraan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua IPOMI, Kurnia Lesani Adnan mengatakan , sebagai penyelenggara bus, tentu kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskannya.

“Kita tidak akan mengabaikan itu, khususnya keselamatan, karena kalo kita mengabaikan, keselamatan, maintenance bus dan administrasi, sama saja kita (penyelenggara PO) menyiapkan diri dengan menggali lobang kuburan untuk diri sendiri,” katanya.

Kurnia menambahkan bahwa saat ini Penyelenggara bus sudah mulai berbenah dan mengikuti trend dan pelayanan seperti maskapai penerbangan. “Kita sudah mengikuti standar air plane seperti garuda, kami memberikan selimut yang sangat mewah, kondektur atau kenek juga kami rubah, dengan menyerupai pramugari,” katanya.

KEYWORD :

Pudji Hartanto Iskandar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :