Senin, 29/04/2024 18:48 WIB

AS Manfaatkan Virus Corona Sebarkan Iranophobia dan Sinophobia

Washington dan beberapa musuh lain di Teheran dan Beijing mengeksploitasi epidemi tersebut untuk menyebarkan Iranophobia dan Sinophobia.

Pejalan kaki memakai masker untuk menghindari virus corona ketika kota-kota Iran (Foto: IRNA)

Washington, Jurnas.com - Analis politik Amerika Serikat (AS), Dennis Etler, menyoroti tuduhan para pejabat dan media Gedung Putih tentang penanganan Iran terhadap wabah korona yang berasal dari China,

Ia mengatakan bahwa Washington dan beberapa musuh lain di Teheran dan Beijing mengeksploitasi epidemi tersebut untuk menyebarkan Iranophobia dan Sinophobia.

"Kami melihat Sinophobia dan sekarang Iranophobia di belahan dunia Anda yang sama sekali tidak beralasan," kata mantan profesor antropologi di Cabrillo College di Aptos, California, kepada Press TV, Selasa (25/2).

"Anda membaca segala macam hal buruk yang ditulis oleh komentator AS di berita dan media sosial, hal-hal yang benar-benar mengerikan yang tidak ada hubungannya dengan situasi, kecuali menjadi kesempatan mengambil keuntungan dari suatu bangsa dan orang, ketika mereka sedang jatuh," sambungnya.

"AS, khususnya, dan negara-negara lain, yang memiliki kapak untuk menggiling akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mencemarkan nama baik dan meremehkan musuh-musuh mereka, atau siapa pun yang mereka anggap sebagai musuh mereka," catat Etler.

Pakar mengutip kesamaan besar dalam cara Teheran dan Beijing menjadi sasaran dalam kampanye, mengutip fakta bahwa keduanya berdiri di atas kaki mereka sendiri serta menolak untuk menyerah di bawah tekanan AS.

Etler, sementara itu, menyebut Iran sebagai China di Timur Tengah dalam hal ukuran dan signifikansi ekonomi serta kontribusi teknologi dan ilmiah.

Virus yang bernama COVID-19  pertama kali muncul di Cina akhir tahun lalu dan sekarang menyebar di Eropa dan di seluruh Timur Tengah, memicu kekhawatiran pandemi global.

Wabah ini telah menewaskan lebih dari 2.600 orang dan menginfeksi lebih dari 77.000 lainnya di Cina. Tetapi situasi telah memburuk di tempat lain dengan hampir 2.700 kasus lain dan lebih dari 40 kematian secara global.

Di Iran, virus itu muncul di kota Qom di utara-tengah, tujuan bagi peziarah Muslim dari seluruh dunia. Secara keseluruhan, penyebarannya telah merenggut 15 nyawa di seluruh negeri dan menginfeksi sebanyak 95 lainnya, kebanyakan dari mereka di Qom.

KEYWORD :

Virus Corona Analis Politik Amerika Serikat Dennis Etler Iranophobia Sinophobia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :