Jum'at, 26/04/2024 19:09 WIB

Iran Gelontorkan USD1 Miliar untuk Perluas Produksi Tembaga

Sekitar USD1 miliar sudah diinvestasikan di sektor penambangan dan produksi tembaga di provinsi Azerbaijan Timur, pusat industri dan bisnis di dekat perbatasan Iran-Turki.

Aluminium (Foto: Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Sektor tembaga Iran melakukan perluasan besar-besaran di provinsi industri barat laut negara itu mengingat permintaan logam mulia diperkirakan akan melejit dari Turki di tahun yang akan datang.

Kepala Perusahaan Industri Tembaga Nasional Iran (NICICO), Ardeshir Sa`ad Mohammadi mengatakan, sekitar USD1 miliar sudah diinvestasikan di sektor penambangan dan produksi tembaga di provinsi Azerbaijan Timur, pusat industri dan bisnis di dekat perbatasan Iran-Turki.

Sa`at Mohammadi mengatakan, rencana investasi itu untuk meningkatkan pangsa ekspor tembaga ke Turki, negara yang konon mengimpor 500.000 ton katoda tembaga dari Uzbekistan dan Kazakhstan setiap tahun.

Tujuan utama NICICO, terang Sa`ad Mohammadi, adalah untuk memungkinkan industri tembaga di Azerbaijan Timur untuk menangkap setidaknya 20 persen pasar impor Turki dalam dua tahun ke depan.

Ia menambahkan, proyek-proyek tembaga utama yang diperkenalkan di wilayah tersebut termasuk smelter, kilang dan fase ketiga produksi konsentrat di Tambang Sungun yang luas, tambang tembaga terbuka terbesar di Iran yang terletak sekitar 150 kilometer dari ibukota provinsi Tabriz, Iran.

Iran memanfaatkan tambang dan deposit logamnya tidak seperti sebelumnya karena tekanan sanksi Amerika Serikat (AS) yang menghambat aksesnya ke pendapatan minyak normal.

Tekanan itu terjadi ketika AS secara khusus menargetkan perdagangan dan produksi logam Iran dengan serangkaian larangan sejak Mei tahun ini.

Para ahli percaya bahwa sanksi tersebut akan gagal menghambat pertumbuhan Iran di sektor ini karena pelanggan menggunakan negara ketiga untuk impor logam dari Iran.

Sa`ad Mohammadi mengatakan, pengembangan industri tembaga di barat laut Iran adalah kebutuhan mendesak mengingat meningkatnya permintaan untuk logam di dunia.

Ia mengatakan, Uni Eropa sudah mengidentifikasi tembaga sebagai bidang utama untuk investasi terutama karena permintaan yang akan dibuat sebagai hasil dari elektrifikasi di industri otomotif.

Industrialis senior itu mengatakan, maksimum 20 kilogram tembaga digunakan dalam produksi mobil normal, dan menambahkan bahwa angka tersebut meningkat empat kali lipat menjadi 80 kilogram pada mobil listrik.

KEYWORD :

Logam Mulia Amerika Serikat Republik Islam Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :