Sabtu, 27/04/2024 01:00 WIB

Raja Salman Panggil Qatar Jadi Mediator Arab Saudi-Iran?

Arab Saudi menuduh Iran memerintahkan serangan pesawat tak berawak ke stasiun pompa minyak di kerajaan itu, yang diklaim kelompok Houthi, dan sabotase tanker minyak di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz (Foto: AP)

Riyadh, Jurnas.com - Para pemimpin negara Arab berkumpul di Arab Saudi pada pertemuan puncak darurat tiga hari menyusul serangan terhadap aset minyak Teluk bulan ini yang disematkan Riyadh pada Teheran.

Arab Saudi menuduh Iran memerintahkan serangan pesawat tak berawak ke stasiun pompa minyak di kerajaan itu, yang diklaim kelompok Houthi, dan sabotase tanker minyak di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).

Seorang pejabat tinggi keamanan Amerika Serikat (AS) mengatakan ranjau Iran sudah "hampir pasti" digunakan dalam operasi tanker di UEA. Namun, Teheran menyangkal terlibat dalam insiden itu.

Para analis mengatakan, KTT darurat akan diawasi dengan cermat apakah Saudi akan mendukung Qatar sebagai mediator dalam perselisihan dengan Iran seperti yang dilakukan AS.

Awal bulan ini, Al Jazeera melaporkan, menteri luar negeri Qatar mengadakan pertemuan dengan rekannya dari Iran di Teheran, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan yang meningkat di Teluk.

"Washington tampaknya bertaruh Doha dapat meredakan eskalasi dengan membuka kembali saluran dengan Teheran. Pertanyaannya adalah apakah Saudi dan khususnya UEA dapat menyetujui Doha sebagai mediator," kata Andreas Krieg dari King`s College Londonkepada Al Jazeera.

"Fakta bahwa Saudi menghubungi emir Qatar secara langsung menunjukkan bahwa ketegangan dengan Iran ditanggapi dengan sangat serius di Riyadh. Jadi kerajaan siap membangun konsensus yang lebih luas dari biasanya tentang cara menangani Iran," kata Krieg.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud mengundang Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang negaranya adalah rumah bagi pangkalan militer AS terbesar di kawasan itu, ke KTT Mekah.

Qatar mengatakan, Perdana Menteri, Sheikh Abdullah bin Nasser Al Thani akan hadir, pejabat tertinggi Qatar yang mengunjungi kerajaan itu sejak keretakan.

Negara-negara Teluk memiliki pasukan pertahanan bersama di bawah Dewan Kerjasama Teluk (GCC), tetapi aliansi yang berusia 39 tahun itu retak karena perselisihan yang membuat Arab Saudi, UEA, Bahrain dan non-GCC Mesir menceraikan Qatar sejak Juni 2017.

Irak dan Oman, yang memiliki hubungan baik dengan Teheran dan Washington, juga mengatakan mereka berupaya mengurangi ketegangan di kawasan itu.

KEYWORD :

Arab Saudi KTT Darurat Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :