Minggu, 05/05/2024 05:22 WIB

Gianyar Bali Mampu jadi Lokomotif Pengembangan Ekonomi Bidang Seni

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai, kekuatan kunci yang dimiliki Kabupaten Gianyar adalah heritage yang serta merta menjadi kekayaan seni dan budaya.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai, kekuatan kunci yang dimiliki Kabupaten Gianyar adalah heritage yang serta merta menjadi kekayaan seni dan budaya serta potensi sumber kreativitas dalam beragam karya baik dalam bentuk seni pertunjukan, kriya serta kekhasan kuliner yang dikembangkan sehingga layak menjadi satu simpul ekonomi di Bali.

“Setelah melakukan uji petik dan diskusi dengan pemerintah kabupaten beserta stakeholder, disepakati untuk menetapkan Gianyar sebagai kota seni pertunjukan, karena mampu menjadi lokomotif untuk mengangkat pertumbuhan subsektor kuliner dan kriya dan berdampak ekonomi paling signifikan terhadap perekonomian dan keseharian masyarakat Gianyar,” jelas Fikri saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Gianyar, Bali, Selasa (28/5/2019).

Selain itu, Gianyar merupakan salah satu daerah yang masih menjaga adat dan tradisi dalam upacara dan upakara yang dilaksanakan sebagai implementasi budaya Bali. Dalam upaya mendukung kegiatan itu, seni pertunjukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi kesatuan hidup dalam keseharian masyarakatnya.

Kabupaten Gianyar dikenal sebagai gudangnya seni di Bali, karena banyak desa-desa di Gianyar memiliki citra seni sendiri-sendiri. Seperti Celuk yang terkenal sebagai pusat kerajinan emas dan perak, Singapadu sebagai pusat seni ukir batu paras, Batubulan dengan atraksi barong dan kris dance, Ubud sebagai pusat seni lukis.

Selain itu, Sukawati sebagai pusat seni ukir kayu, Tegalalang pusat kerajinan tangan, Keramas sebagai pusat seni lukis tradisional Bali yang lebih dikenal dengan aliran Keramas, Bona dikenal sebagai sentra kerajinan dari bambu, dan hampir semua desa lainnnya memiliki ciri khas seni tersendiri.

Fikri memaparkan sampai saat ini terdapat 23.185 industri kreatif di Gianyar. Angka ini tidak menutup kemungkinan akan bertambah dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut data Disperindag Gianyar, keberadaan industri kreatif ini telah mampu menyerap lapangan kerja sebanyak 114.328 pekerja atau sekitar 20 persen dari jumlah penduduk Gianyar.

Industri kreatif juga telah mampu menyerap lapangan kerja di Gianyar, dan mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Gianyar. Kontribusi ini menduduki peringkat III setelah pariwisata sekitar 29 persen, jasa sekitar 24 persen dan industri kreatif sebesar 18,11 persen.

Ke depan diharapkan, industri kreatif mampu berada di bawah sektor pariwisata. Hal ini didukung oleh masing-masing kecamatan di Gianyar yang telah memiliki keunggulan tersendiri untuk pengembangan usaha kreatif. Sehingga masing-masing kecamatan bersaing untuk meningkatkan inovasi dan kualitas industri kreatifnya.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi X Bali




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :