Kamis, 09/05/2024 16:30 WIB

Trump: Militer AS Perlu di Irak untuk Memantau Iran

Presiden dengan jargon Make America Great Again itu menyoroti pentingnya pangkalan militer utama di Irak untuk pengawasi kegiatan Republik Islam Iran yang mengancam.

Amerika Serikat mengerahkan sekitar 2.000 pasukan militer di Suriah (Foto: US Army/AP Photo)

Washington, Jurnas.com - Militer Amerika Serikat (AS) harus tetap berada di Irak untuk dapat terus mengawasi tetangganya Iran. Begitu kata Presiden Donald Trump dalam program CBS `Face the Nation` yang disiarkan pada Minggu (3/2) waktu setempat.

Presiden dengan jargon Make America Great Again itu menyoroti pentingnya pangkalan militer utama di Irak untuk pengawasi kegiatan Republik Islam Iran yang mengancam.

"Kami menghabiskan banyak uang untuk membangun pangkalan yang luar biasa ini, kami mungkin juga menyimpannya. Dan salah satu alasan saya ingin mempertahankannya adalah karena saya ingin sedikit memantau Iran karena Iran adalah masalah nyata," kata Trump

"Kami berada di banyak, banyak lokasi di Timur Tengah dalam kesulitan besar. Setiap satu dari mereka disebabkan oleh negara teroris nomor satu di dunia, yaitu Iran," sambungnya.

Ketika Trump ditanya apakah memiliki rencana menggunakan pasukan Amerika di Irak untuk "menyerang" Iran, Trump menjawab: "Tidak ... semua yang ingin saya lakukan adalah bisa memantau mereka (Iran)."

Pasangan Melania Trump itu juga menegaskan bahwa instalasi militer Amerika juga berguna untuk memantau perkembangan di Timur Tengah yang lebih luas.

"Tempat sempurna untuk memantau seluruh bagian yang berbeda dari Timur Tengah yang bermasalah, daripada menarik pasukan. Kita akan terus memantau dan jika ada masalah, jika seseorang mengembangkan senjata nuklir atau hal-hal lain, kita akan mencari tahu sebelum mereka melakukannya," jelas Trump.

Sebelumnya, Trump mengecam kegagalan intelijen atas dugaan "senjata pemusnah massal" mantan pemimpin Irak Saddam Hussein yang menyebabkan administrasi mantan Presiden George W Bush menyerang negara itu pada Maret 2003.

"Berada di Irak adalah kesalahan ... salah satu kesalahan terbesar yang terjadi di Timur Tengah yang pernah dilakukan negara kita," katanya.

KEYWORD :

Donald Trump Amerika Serikat Timur Tengah Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :