Ilustrasi Malware
Jakarta – Pengguna android diharapkan berhati-hati saat mengunduh aplikasi di Play Store, menyusul serangan malware yang ditemukan di perangkat lunak milik Google tersebut.
Dikutip dari Express, pakar keamanan di Trend Micro Kevin Sun menemukan strain malware yang memiliki cara licik untuk menghindari deteksi antivirus ponsel.
Malware Anubis dimuat ke dua palikasi Google Play Store yang tercatat telah diunduh oleh pengguna sebanyak ribuan kali, yakni Currency Converter dan BatterySaverMobi.
Malware di dua aplikasi tersebut mampu mencuri kredensial perbankan sensitif dari para penggunanya. Mereka juga mampu mennyembunyikan aktivitas lewat gerakan pengguna dan perangkat.
“Ketika pengguna bergerak, perangkat mereka biasanya menghasilkan sejumlah data sensor gerak,” tulis Kevin dalam unggahannya.
“Pengembang malware mengasumsikan bahwa kotak pasir untuk memindai malware adalah emulator tanpa sensor gerak, dan karenanya tidak akan membuat tipe data itu.”
“Jika itu masalahnya, pengembang dapat menentukan apakah aplikasi berjalan di lingkungan kotak pasir dengan hanya memeriksa data sensor.”
"Aplikasi jahat memantau langkah-langkah pengguna melalui sensor gerak perangkat.”
“Jika merasa bahwa pengguna dan perangkat tidak bergerak, maka kode berbahaya tidak akan berjalan.
“Jika kode berbahaya berjalan, maka aplikasi akan mencoba menipu pengguna untuk mengunduh dan menginstal APK payload-nya dengan pembaruan sistem palsu.”
Salah satu aplikasi yang melanggar memiliki nilai 4,5 di Google Play Store dari 73 pengulas. Namun, Trend Micro mengatakan ada tanda-tanda bahwa ulasan ini dipublikasikan melalui akun palsu.
“Pengguna harus waspada terhadap aplikasi apa pun yang meminta kredensial perbankan pada khususnya dan pastikan bahwa mereka terkait secara sah dengan bank mereka,” tandasnya.
KEYWORD :Aplikasi Android Ancaman Malware
