Minggu, 28/04/2024 23:24 WIB

Perluasan Lahan Tanam Masih Jadi PR Pemerintah

Mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Hutan di era Soeharto tersebut menyebut bahwa kebanyakan petani di Indonesia masih masuk dalam golongan keluarga kelas menengah ke bawah, yang berarti masih mendekati kemiskinan.

Bincang Asik Pertanian Indonesia bersama Ketum HKTI Siswono Yudo Husodo dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto di gedung Pia Kementan, Jakarta, Jumat (11/01) foto: Albas_Jurnas.com

Jakarta – Berbicara dalam acara Diskusi Pertanian Indonesia pada Jumat (11/01) Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), Siswono Yudo Husodo menilai masalah kesejahteraan petani masih belum terselesaikan secara sempurna hingga kini.

Mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Hutan di era Soeharto tersebut menyebut bahwa kebanyakan petani di Indonesia masih masuk dalam golongan keluarga kelas menengah ke bawah, yang berarti masih mendekati kemiskinan.

“Peningkatan kesejahteraan petani merupakan tugas yang tidaklah mudah, karena hamper rata-rata orang miskin adalah kalangan petani,” ujar Siswono.

Menurut pria berusia 75 tahun itu, salah satu penyebab kemiskinan masih menghantui para petani tanah air karena lahan yang dimiliki masih sempit, sehingga mempengaruhi jumlah produksi yang tak bisa memenuhi kebutuhan petani dan keluarganya.

Untuk itu, lanjut Siswono, perlu adanya upaya Pemerintah untuk melakukan perluasan lahan tanaman pangan yang diberikan kepada petani untuk meningkatkan produksi. “Dengan lahan yang luas tentu petani akan menjadi kaya,” katanya.

Siswono menggambarkan bagaimana cara itu berhasil dilakukan oleh pemerintah Brazil yang memberikan kepada setiap petani lahan seluas 50 hektar. “Makanya petani-petani di Brazil kaya-kaya, gimana tidak kaya kalau diberikan lahan seluas itu,” tuturnya.

Namun menurut eks calon wakil presiden itu, perluasan lahan tentu tidak memungkinkan dilakuka di Pulau Jawa, karena pembangunan infrastruktur telah mengikis lahan tanam.

“Maka solusinya adalah membuka lahan-lahan tanam di luar Pulau Jawa, yang masih rendah dalam produksi tanamnya,” tandasnya.

Selain perluasan lahan, moderinasi pertanian dan metode yang tepat juga sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivas petani tanah air. Salah satunya dengan mengandalkan teknologi pangan.

“Jika itu mampu terlaksana maka tidak mustahil Indonesia mampu menjadi negara pengekspor pangan di dunia. Dan Indonesia akan lebih terhormat jika tak menjadi beban negara lain melainkan menjadi sebuah solusi,” tegas Siswono.

KEYWORD :

Lahan Tanam Kesejahteraan Petani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :