Jum'at, 26/04/2024 21:32 WIB

Musim Dingin Ancam Jiwa 150 Ribu Anak Irak

Perserikatan Bangsa-bangsa mengumumkan bahwa lebih dari 150.000 anak-anak Irak tidak siap untuk suhu beku yang sedang dalam perjalanan.

Anak-anak pengungsi Irak (foto: UPI)

Jakarta - Perserikatan Bangsa-bangsa mengumumkan bahwa lebih dari 150.000 anak-anak Irak tidak siap untuk suhu beku yang sedang dalam perjalanan.

Upaya sedang dilakukan untuk menemukan keluarga yang sulit dijangkau dan memasok mereka dengan pakaian musim dingin. Banyak yang menjadi anggota kelompok etik Yazidi, yang secara internal mengungsi setelah bertahun-tahun berperang dan melakukan kekerasan.

"Musim dingin di Irak sangat keras. Hujan dan salju dan suhu bisa turun di bawah nol di bagian utara negara itu, di mana mayoritas Yazidi dan anak-anak terlantar lainnya hidup. Tidak mungkin untuk membeli bahan bakar untuk pemanasan dan pakaian musim dingin untuk menjaga anak-anak mereka hangat," Peter Hawkins, kepala operasi UNICEF di Irak, dalam sebuah pernyataan dilansir UPI.

"Banjir dahsyat telah membuat musim dingin ini lebih sulit bagi anak-anak pengungsi yang sangat rentan terhadap hipotermia dan penyakit pernapasan," tambahnya.

"Tidak ada anak yang harus mengalami risiko seperti itu. Setiap anak layak untuk menjadi hangat dan sehat."

Sebelumnya Senin, Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada Nadia Murad, seorang aktivis Yazidi yang dijual sebagai budak oleh ISIS pada tahun 2014. Dia berbagi penghargaan dengan Dr. Denis Mukwege dari Republik Demokratik Kongo.

"Ketika dunia merayakan kisah luar biasa Nadia Murad tentang kelangsungan hidup dan pekerjaannya untuk hak asasi manusia, mari kita ingat bahwa ada banyak anak-anak yang rentan di Irak yang masih membutuhkan dukungan kita, bahkan jika kekerasan yang lebih buruk mungkin akan berakhir," kata Hawkins.

KEYWORD :

Musim dingin Badan PBB Irak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :