Sabtu, 27/04/2024 19:08 WIB

Hati-hati, Kanker Payudara Bisa Karena Faktor Keturunan

Ada banyak hal yang dapat menimbulkan risiko terkena kanker payudara. Di antaranya pola hidup tak sehat, jarang berolahraga, hingga konsumsi makanan berlemak.

Ilustrasi Payudara

Jakarta – Ada banyak hal yang dapat menimbulkan risiko terkena kanker payudara. Di antaranya pola hidup tak sehat, jarang berolahraga, hingga konsumsi makanan berlemak.

Dokter Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) dr. Zora Revina mengatakan faktor keturunan juga bisa menjadi salah satu pemicu risiko kanker payudra. Karena itu, bagi keluarga yang memiliki riwayat terkena penyakit ini, harus memeriksakan diri sebelum terlambat.

“Kalau ibunya menderita kanker payudara, maka anaknya yang perempuan bisa jadi ada risiko terkena kanker payudara. Untuk memastikan hal itu, nanti ada screening-nya untuk menghitung presentase si anak terkena kanker,” ujar dr. Zora kepada Jurnas.com akhir pekan lalu, dalam kegiatan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), pemeriksaan mamografi gratis di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Meski faktor keturunan bisa memicu risiko kanker payudara, dr.Zora menggarisbawahi tidak ada yang bisa memastikan seseorang akan terkena kanker payudara.

Hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengetahui mereka terkena kanker payudara atau tidak, yakni dengan melakukan Periksa Payudara Sendiri (Sadari) atau Periksa Payudara secara Klinis (Sadanis), agar selanjutnya bisa dilakukan upaya pengobatan dini.

Dr. Zora menjelaskan perbedaan antara Sadari dan Sadanis. Sadari merupakan teknik memeriksa payudara sendiri, sementara Sadanis adalah pemeriksaan payudara dengan bantuan tenaga medis. Kedua-duanya dilakukan secara manual, yakni meraba, namun akurasinya berbeda.

“Orang awam baru mengetahui benjolan setelah dua sentimeter atau lebih, tapi petugas medis (Sadanis), akurasinya lebih tinggi. Satu senti pun sudah bisa diraba,” terang dr. Zora.

Besarnya benjolan dalam pemeriksaan kanker payudara, menurut dr. Zora, sangat berarti dalam penentuan stadium, dan pengobatan selanjutnya. Prinsipnya, semakin cepat diketahui, semakin besar pula kesempatan bertahan hidup.

“Satu senti dan dua senti dalam pengobatan kanker itu sangat berarti, karena akan menentukan stadium. Satu senti orang akan mengatakan, di bawah stadium 2B. Tapi dua senti, orang bisa terkena di 3A atau 3B,” paparnya.

KEYWORD :

Kesehatan Kanker Payudara Mammografi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :