Senin, 13/05/2024 23:59 WIB

Pencairan Tahap Kedua Bantuan Lapangan Desa Segera Tuntas

Masih tersendatnya dana sebesar 30 persen dari Kemenpora terjadi karena para kepala desa mayoritas lamban dalam membuat laporan pertanggung jawaban terkait penggunaan dana 70 persen yang telah dicairkan.

Bimtek penyaluran dana bantuan sarana olahraga desa di Batam.

Batam – Kemenpora melalui Asisten Deputi Standarisasi dan Infrastruktur Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menggelar ‘Bimbingan Teknis dan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama Penyaluran Bantuan Pemerintah Berupa Pembangunan Dan Atau Rehabilitasi Lapangan Olahraga Desa Dan Atau Kelurahan Tahun 2018 di Kota Batam Kepulauan Riau. Bimtek yang digelar di Batam ini sebagai bagian akhir dari pemberian bantuan dana untuk pembangunan atau rehabilitasi lapangan olahraga di desa-desa.

Sebelumnya Kemenpora telah menyelesaikan dengan mendatangi berbagai Kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Palembang, dan Makassar. “Ini merupakan dana carry over 30 persen dari program bantuan Kemenpora tahun anggaran 2017. Kalau mereka mau mengambil anggaran tersisa, maka mereka harus membuat proposal baru untuk tahun 2018.” ujar Pelaksana Tugas Asisten Deputi (Plt Asdep) Standarisasi dan Infrastruktur Kemenpora Yuni Poerwanti menjelaskan saat memberikan sambutannya di kantor Dispora Batam Kepulauan Riau Senin (7/5/2018).

Yuni Poerwanti yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Menpora Bidang Politik menambahkan masih tersendatnya dana sebesar 30 persen dari Kemenpora terjadi karena para kepala desa mayoritas lamban dalam membuat laporan pertanggung jawaban terkait penggunaan dana 70 persen yang telah dicairkan.

“Program Bimtek ini juga dimaksudkan agar para kepala desa kenal dengan para pemangku kebijakan di wilayahnya masing-masing untuk bersinergi,” tambah wanita berhijab itu.

Meski kota Batam tidak mendapat bantuan rehabilitasi atau dana pembangunan untuk lapangan olahraga, namun Pemerintah setempat menyatakan siap membantu.

Pada kesempatan itu, Kepala Desa Nagari Sungai Pulau, Sumatera Barat Pudjiyono (42) yang juga salah satu peserta Bimbingan Teknis dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Bantuan Pemerintah Berupa Pembangunan dan atau Rehabilitasi Lapangan Olahraga meluapkan kegembiraannya, pasalnya Kemenpora memastikan siap mencairkan kekurangan dana sebesar 30 persen untuk pembangunan lapangan sepakbola di wilayahnya.

“Hari ini, saya senang sekali. Paling tidak, lapangan sepakbola di Nagari Sungai Pulau bisa segera dibangun dan pinjaman bisa segera dilunasi. Terima kasih Bunda Yuni, terima kasih Kemenpora,” ujar Pudjiono.

Ia juga menjelaskan alasannya menalangi pembangunan lapangan sepakbola dengan cara meminjam kepada pihak ketiga. Menurutnya dana 70 persen yang diterimanya tahun 2017, hingga kini masih berupa gundukan tanah dan barang-barang material.

“Alasan saya berani meminjam untuk pembangunan lapangan ini karena anggaran yang 70 persen datang di akhir tahun. Terus yang meminjamkan atau membantu kami adalah orang yang sudah kami kenal dan selama ini selalu menolong kami,” tukas Pudjiono.

Menurutnya, lapangan desa yang nantinya akan berdiri seluas 1,5 hektar di atas lahan gambut. Pemerintah Desa juga berupaya untuk melengkapi lapangan sepakbola itu dengan tribun mini penonton.

Hal senada juga sejumlah kepala desa lain yang hadir pada kesempatan ini. Pagi ini, sebanyak 23 kepala desa dari Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Barat, Hasir untuk melakukan MoU dengan Kemenpora.

“Hari ini kami lega, karena Kemenpora akhirnya akan segera mencairkan dana sisa sebesar 30 persen,” ujar Izhar dan Supardi, kepala desa Sungayang dan Lunang Barat.

Kemenpora akan menggelentorkan dana sekitar Rp26 miliar Untuk keperluan dana rehabilitasi dan atau pembangunan lapangan olahraga di 526 desa. Rinciannya, untuk lapangan sepakbola mendapat bantuan dana Rp185 juta, lapangan futsal Rp170 juta, panjat dinding Rp145 juta, lapangan bulutangkis dan voli masing-masing Rp100 juta.

KEYWORD :

lapangan olahraga desa sarana olahraga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :