Kamis, 02/05/2024 11:31 WIB

Target MUFFEST 2018, Indonesia Jadi Pasar Fashion Muslim Dunia

Hadirkan Lebih dari 100 desainer, 400 brand busana muslim dengan target nilai transaksi lebih dari 35 miliar rupiah.

MUFFEST ditargetkan sebagai event fashion muslim taraf internasional kebanggaan Indonesia

Jakarta - Industri fashion muslim dunia menunjukkan perkembangan yang semakin pesat. Menurut data Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy 2016/2017, total belanja fashion muslim mencapai $254 triliun di tahun 2016 dan diprediksi akan meningkat hingga mencapai $373 triliun di tahun 2022.

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, Indonesia menjadi pasar konsumsi fashion muslim terbesar ke-5 di dunia (senilai 13,5 miliar USD), setelah Turki, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Saudi Arabia.

Berdasarkan data tersebut, perhelatan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia 2018 yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Dyandra Promosindo sebagai organizer serta menggandeng community partner yakni HijabersMom Community, Hijabers Community, dan Islamic Fashion Institute (IFI) kembali memperkuat kompetensi produk fashion muslim Indonesia agar dapat menguasai pangsa pasar lokal sekaligus mampu bersaing di pasar global.

Perhelatan MUFFEST 2018 resmi dibuka pada hari ini, 19 April 2018, dan berlangsung sampai 22 April 2018 di area Main Lobby & Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.

MUFFEST 2018 akan dihadirkan dengan peningkatan kualitas sehingga ajang tahunan ini dapat menjadi barometer fashion muslim global dan destinasi belanja fashion muslim dunia. Dengan target sebagai pusat fashion muslim dunia, tentunya Indonesia harus siap menjadi pusat acuan trend dan pusat belanja fashion muslim global.

Dengan begitu, Indonesia yang merupakan pasar konsumsi busana muslim terbesar kelima dunia, tak hanya menjadi konsumen sasaran dari produk buatan luar, namun dapat menjadi produsen bagi pasar dalam negeri bahkan dunia.

“MUFFEST ditujukan sebagai platform untuk mengembangkan industri fashion muslim Indonesia yang sedang giat diarahkan sebagai penggerak ekonomi baru. Melalui MUFFEST diharapkan seluruh pihak dan stakeholder terkait dapat saling terintegrasi dalam menjalin koordinasi yang sinergis, menciptakan kerjasama yang efektif dan berkelanjutan, memperkuat strategi yang terarah dalam menyiapkan pelaku industri fashion muslim di tanah air untuk menguasai pasar lokal dan ekspansi ke pasar global yang akhirnya dapat mengantarkan Indonesia menjadi pusat fashion muslim dunia,” papar Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Target jumlah pengunjung dan nilai transaksi di tahun ketiga penyelenggaraan MUFFEST lebih ditingkatkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan pencapaian lebih dari 25.700 pengunjung dan total nilai transaksi 15,6 miliar rupiah pada MUFFEST 2016 serta lebih dari 47.100 pengunjung dengan nilai transaksi 28,3 miliar rupiah pada MUFFEST 2017, oleh karena itu MUFFEST 2018 optimis menargetkan 50.000 pengunjung dengan transaksi senilai 35 miliar rupiah.

“MUFFEST ditargetkan sebagai event fashion muslim taraf internasional kebanggaan Indonesia dan menjadi tolak ukur perkembangan fashion muslim dunia. Untuk itulah, kami berupaya agar penyelenggaraan MUFFEST 2018 secara keseluruhan dengan lebih baik dan berkualitas. MUFFEST semakin gencar mengangkat ragam keunggulan trend dan produk fashion muslim Indonesia. Selain menarik buyer dalam dan luar negeri, MUFFEST akan menarik konsumen dan wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan berbelanja,” tutur Daswar Marpaung, Presiden Direktur PT. Dyandra Promosindo.

MUFFEST 2018 menghadirkan kembali area exhibition (pameran dagang) untuk 400 brand fashion muslim Indonesia yang memperkuat konsep ritel atau B2C (Business to Customer) sekaligus mengarah pada B2B (Business to Business) untuk konsumen ritel maupun buyer.

Area pameran dagang terbagi menjadi beberapa zona sesuai kategori busana, antara lain syari, evening, kids, men’s wear, hingga wedding.
Menunjang pameran, digelar pula rangkaian fashion show yang menampilkan keragaman karya 100 desainer dan brand fashion muslim di Indonesia, mulai dari gaya konvensional hingga kontemporer yang sesuai Indonesia Trend Forecasting (Muslim Fashion Trend) 2018/2019.
 
MUFFEST 2018 tak hanya memberi kesempatan bagi desainer senior, namun juga desainer muda sebagai generasi penerus untuk menawarkan warna baru dalam ranah fashion muslim di Indonesia. Antara lain Barli Asmara, Ivan Gunawan, Restu Anggraini, Ernesto Abram, Khanaan, Kami, Diniira, Fitri Aulia, SAS Design, Saffana, Lisa Fitria, Sad Indah, Sofie, Irna Mutiara, dan Hannie Hananto. Serta parade sejumlah desainer yang tergabung dalam asosiasi Indonesian Fashion Chamber (IFC), HijabersMom Community, dan Islamic Fashion Institute (IFI).

Selain itu, tentunya MUFFEST 2018 mengadakan beragam acara. Antara lain kolaborasi MUFFEST dengan ZOYA, brand fashion muslim di bawah naungan Shafira Corporation (Shafco) yang kembali menghadirkan ajang Modest Young Designer Competition (MYDC) untuk menetaskan talenta baru yang kreatif dan inovatif dalam ranah fashion muslim.

Next Face MUFFEST 2018 yang merupakan ajang pemilihan Ikon MUFFEST 2018 kembali digelar dengan didukung oleh Wardah Inspiring Beauty. Untuk pertama kalinya, MUFFEST 2018 menggelar Make Up & Hijab Do Competition yang didukung oleh Wardah Cosmetics sebagai apresiasi terhadap profesi makeup artist (termasuk styling hijab/kerudung) yang memegang peranan penting dalam perkembangan fashion muslim.

KEYWORD :

MUFFEST 2018 fashion muslim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :