Jum'at, 03/05/2024 01:26 WIB

Inilah Kendala Industri Kuliner di Indonesia

Melalui incubator camp diharapkan akan mendukung perkembangan industri pastry dan Bakery di Indonesia.

Sektor kuliner diprediksi akan tumbuh hingga lebih dari 10 persen (Istimewa)

Jakarta - Merujuk pada data Kementerian Perindustrian bahwa kuliner merupakan salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di sektor non migas, yakni sebesar 43,95 persen.

Menurut Gerakan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI 2017), sektor kuliner pun diprediksi akan tumbuh hingga lebih dari 10 persen. Hal itu menandakan semakin ketatnya persaingan di sektor kuliner, termasuk pastry dan bakery.

Berdasar fakta itu, Unilever Food Solutions melalui Blue Band Master mengadakan Incubator Camp untuk memperkaya wawasan para pemenang provinsi dalam menjawab beragam tantangan bisnis yang kian ketat.

Menurut Managing Director Unilever Food Solutions, Thomas  Agus Pamudji, pihaknya menyadari masih ada beragam kendala dalam mengembangkan bisnis oleh-oleh.

"Mulai dari kurangnya keunikan karakter oleh-oleh, desain kemasan yang kurang menarik, pemilihan bahan kemasan yang kurang tepat, dan keterbatasan sumber informasi terkait kelengkapan legalitas izin usaha," ucapnya di acara Incubator Camp, di Jakarta,  Selasa (10/4).

Program Incubator Camp diadakan untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan industri yang kian ketat. Dikemas dalam bentuk workshop dan business pitching bagi para pemenang provinsi Blue Band Master Oleh-oleh 2017.

Bekerjasama dengan berbagai instansi yang kompeten di bidangnya, antara lain Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Akademi Gastronomi Indonesia (AGI), Indonesia Pastry Allianc (IPA), dan Kreavi.

KEYWORD :

kuliner bisnis indonesia oleh-oleh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :