Minggu, 28/04/2024 23:53 WIB

Kementan Dukung Program Alternative Development di Wilayah Penghasil Ganja

Wilayah ini merupakan salah satu daerah penghasil ganja. Saat ini ada sekitar 900 orang masyarakat Gayo Lues yang ditangkap karena kasus narkotika, dan 1.800 orang yang menjadi buron.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan, Mukti Sardjono (Foto: Kementan)

Gayo - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung Program Alternative Development di pusatkan di Gampong Agusen Kabupaten Gayo Lues yang menjadi deaerah penghasil ganja terbesar di Indonesia.

"Mentan sangat mendukung Program Alternative Development ini di Gayo," ujar Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan, Mukti Sardjono saat melakukan Tanam Perdana Program Alternative Development Aceh di Gampong Agusen Kabupaten Gayo Lues Provinsi, Aceh, Senin (26/2).

Dukungan itu disertai pemberian alat mesin pertanian berupa traktor roda 2 sebanyak 25 unit, pompa air 10 unit, rice transplanter 5 unit, hand sprayer 50 unit, alat tanam jagung 30 unit dan cultivator 15 unit.

Mukti Sardjono mengatakan, untuk Tahun Anggaran 2018 Kementan sudah mengalokasikan kegiatan di Kabupaten Gayo Lues berupa: (1) Tanaman Pangan: jagung hibrida 2.050 ha dan padi gogo seluas 310 ha, (2) Tanaman Perkebunan: intensifikasi kopi  200 ha dan peremajaan kopi  400 ha, (3) Tanaman Hortikultura: pengembangan Cabe Merah 25 ha dan Bawang Putih 10 ha.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal  Budi Waseso, Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Bupati Gayo Lues, Anggota DPR RI, DPRA, DPRK, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan mewakili Menteri Pertanian, wakil dari KLHK, Kementerian Koperasi, pejabat Kabupaten Gayo Lues dan lebih dari 500  masyarakat Gayo Lues.

Bupati Gayo Lues menyampaikan terima kasih kepada BNN adanya Program Alternative Development yang di pusatkan di Gampong Agusen Kabupaten Gayo Lues. Wilayah ini merupakan salah satu daerah penghasil ganja. Saat ini ada sekitar 900 orang masyarakat Gayo Lues yang ditangkap karena kasus narkotika, dan 1.800 orang yang menjadi buron.

"Kami mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk memberikan bantuan pengembangan kopi arabika dan tanaman prospektif lainnya yang secara agroklimat dapat dikembangkan," kata Bupati Gayo

Dalam kesempatan tersebut Budi Waseso, Kepala BNN menegaskan Indonesia saat ini dalam status Darurat Narkoba. Korban Narkoba saat ini sudah kita jumpai hampir di semua lapisan masyarakat, dari orang dewasa sampai Balita.

Dampak penyalahgunaan narkoba telah merugikan bangsa dan generasi mudanya baik kerusakan fisik, psikis, sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan bangsa.

"Untuk itu kita menyatakan perang terhadap narkoba" tegas Budi

Pemerintah melalui BNN telah mendesain program Alternative Development (AD) yaitu sebuah program khusus untuk mengganti tanaman penghasil narkotika dengan tanaman pertanian. BNN juga melakukan berbagai pelatihan kepada lapisan masyarakat. BNN saat ini sedang menyiapkan INPRES sehingga program ini dapat terdukung oleh semua pihak dapat terlaksana seperti yang diharapkan.

Pada acara tersebut juga dilakukan penanaman perdana kopi arabika dan pemberian secara simbolis benih cabe kepada Bupati Gayo Lues oleh Staf Ahli Menteri Pertanian.

KEYWORD :

Kementan Program Alternative Development Gayo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :