Minggu, 28/04/2024 06:42 WIB

Pendidikan Seks Kurangi Perilaku Seks Usia Remaja

Menurutnya, dengan mendapatkan pendidikan seks sejak dini anak-anak tersebut akan mengetahui akibat dari perilaku tersebut

Anak-anak memakai rok ke sekolah

Jakarta - Menurut data dari pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menyebutkan adanya penurunan perilaku seks yang dilakukan usia remaja dari tahun ke tahun. Tercatat, siswa SMA yang pernah berhubungan seks menurun menjadi 41 persen pada tahun 2015, melanjutkan tren penurunan dari 47 persen di tahun 2005 dan 53 persen pada tahun 1995.

Penurunan ini terutama didorong oleh penurunan jumlah anak kelas 9 dan 10 yang berhubungan seks, menurut laporan oleh Kathleen Ethier dan rekan-rekannya di CDC. Anak kelas 9 yang aktif secara seksual menurun dari 34 persen menjadi 24 persen antara tahun 2005 dan 2015, sementara anak-anak kelas 10 yang melakukan hubungan seks menurun dari 43 persen menjadi 36 persen selama periode waktu yang sama.

Sebagai perbandingan, penurunan aktivitas seksual yang signifikan tidak ditemukan di antara siswa kelas 11 dan 12. "Temuan ini penting bagi remaja masa kini," kata Dr. Victor Fornari, direktur psikiatri anak-anak dan remaja di Rumah Sakit Bukit Zucker, di Glen Oaks, N.Y. "Ini sangat positif dan menjanjikan."

Pakar kesehatan, Dr. Jennifer Wu menyebutkan bahwa pendidikan seks adalah penjelasan yang paling mungkin untuk tren ini. Menurutnya, dengan mendapatkan pendidikan seks sejak dini anak-anak tersebut akan mengetahui akibat dari perilaku tersebut, hingga mereka takut untuk melakukannya. 

"Sebagian besar penurunan ini dapat dikaitkan dengan peningkatan pendidikan seks, yang mencakup informasi penyakit menular seksual dan kontrasepsi," kata Jennifer, yang juga seorang dokter kandungan dengan Lenox Hill Hospital di New York City.

"Orang muda telah mengetahui bahwa infeksi menular seksual serius dan harus dicegah,"lanjutnya.

Namun Wu khawatir tren tidak akan berlanjut jika pendidik tidak diizinkan untuk terus menyebarkan berita tentang konsekuensi seks remaja. "Upaya edukasi berkelanjutan harus dilanjutkan," kata Wu. "Jika dana berhenti atau jika ada penurunan dalam pendidikan seks, kita mungkin akan melihat kebangkitan dalam aktivitas seksual remaja dan konsekuensi yang menyertainya."

Senada dengan Wu, Fornari juga mengatakan pentingnya pendidikan seks sejak dini agar para remaja memiliki pengetahuan tentang bahaya perilaku tersebut. 

"Wanita muda menyadari bahwa bayi yang tidak diinginkan selama masa remaja tidak diinginkan. Dari sudut pandang saya, pendidikan tentang infeksi menular seksual dan tantangan memiliki bayi saat remaja memiliki dampak pada perilaku remaja," katanya.

"Kita harus mempersenjatai mereka dengan pengetahuan untuk membuat keputusan yang paling nyaman bagi mereka dan terbaik untuk masa depan mereka."

KEYWORD :

Pendidikan Seks Remaja Tips Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :