Jum'at, 03/05/2024 00:21 WIB

Akses Masyarakat Terhadap Balai Latihan Kerja Terus Diperluas

Menteri Hanif juga menyatakan bahwa jenis pelatihan yang diberikan di BLK harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sehingga selesai mengikuti pelatihan akan terserap industri

Menakr M Hanif Dhakiri berbincang dengan siswa BLK Lombok Timur. BLK Lombok Timur khusus mengembangkan pelatihan kepariwisataan.

Lombok Timur - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri menyatakan, salah satu upaya meningkatkan skill angkatan kerja, akses masyarakat terhadap pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) harus diperluas. Hal tersebut disampaikan Menaker saat mengunjungi BLK Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 24 November 2017.

“Akses (magi masyarakat) terhadap BLK, harus diperluas. Terutama untuk angkatan kerja lulusan SD dan SMP,” kata Menaker.

Peningkatan skill pekerja lulusan SD – SMP harus mendapat perhatian serius, karena menurut Menaker, angkatan kerja lulusan SD – SMP mencapai 60 persen dari total angkatan kerja saat ini yang jumlahnya mencapai sekitar 113 juta orang. Salah satu langkah memperluas akses BLK, sejak dua tahun lalu, Menaker sudah menghapus aturan yang mensyaratkan peserta pelatihan di BLK minimal lulusan sekolah menengah atas.

Menteri Hanif juga menyatakan bahwa jenis pelatihan yang diberikan di BLK harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sehingga selesai mengikuti pelatihan akan terserap industri. Untuk itu, Kementrian Ketenagakerjaan mengembangkan Program 3R untuk pengembangan BLK. Program 3 R adalah reorientasi, revitalisasi dan rebranding.

Reorientasi yang dimaksud adalah, BLK hanya mengembangkan beberapa jurusan yang memang betul-betul dibutuhkan pasar kerja. Revitalisasi dimaksudkan dengan memperbaiki kurikulum dan alat pelatihan yang mutakhir. Sedangkan rebranding dimaksudkan untuk merubah citra BLK menjadi lembaga pelatihan yang mampu menciptakan pekerja yang berkompeten.

Untuk mensukseskan Program 3R, penyusunan kurikulum dan instruktur melibatkan professional dari kalangan industry. Pada penghujung pelatihan, peserta juga harus mengikuti uji kompetensi.

Dalam perbincangannya dengan siswa BLK Lombok Timur, Menaker memberikan motivasi agar serius dalam mengikuti pelatihan, sehingga menguasai skill tertentu. "Dengan skill, kalian akan memiliki daya saing yang akan mempermudah memasuki dunia kerja,” ujarnya sambil mencicipi roti hasil kreasi siswa kitchen room BLK.

BLK Lombok Timur (Lomtim) merupakan BLK dibawah Kementrian Ketenagakerjaan khusus mengembangkan pelatihan sektor pariwisata. Menurut Kepala BLK Lombok Timur, Sirman, saat ini di BLK Lotim sedang melatih 364 siswa. Mereka terdiri dari jurusan housekeeping sebanyak 55 siswa, guide 37 siswa, bakery 37 siswa, waiter 132 siswa dan cooking sebanyak 103.

Selama dua tahun berdiri, BLK Lotim di angkatan pertama sebanyak 1.257 siswa mengikuti PBK pariwisata tahun anggaran 2017. "Sebanyak 628 siswa mengikuti program kapal pesiar dan 629 program perhotelan, " kata Sirman.

Menurut Sirman, siswa program kapal pesiar dilatih oleh instruktur kapal pesiar Royal Caribbean Cruises Ltd dan setelah lulus langsung dipekerjakan. Sedangkan perhotelan kami telah memiliki kerjasama HRD seluruh hotel di NTB dalam sebuah Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah (FKLPID).

"Tahun 2018, kami targetkan 640 kapal pesiar dan 560 perhotelan. Jadi total selama dua angkatan (1257 dan 1200) sebanyak 2457 siswa, " kata Sirman

KEYWORD :

Info Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri Menaker




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :