Jum'at, 03/05/2024 05:21 WIB

Jokowi Berharap Petani Tidak Selalu Menunggu Bantuan Pemerintah

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah tetap berkomitnen membangun kesejahteraan petani

Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja

Salatiga - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam rangkaian Kunjungan Kerja di Provinsi Jateng, Senin 25 September 2017, menyambang kali kedua setelah kunjungan pertama 3 tahun lalu di "Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah" desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

"Bertemu dengan petani merupakan kehormatan bagi saya. Kalau bukan  karena petani kita mau makan apa, bangsa ini mau makan apa," ujar Jokowi kepada para petani mengawali sambutannya

"Negara  manapun pasti membutuhkan makan dan orang manapun pasti juga butuh makan. Bahkan kedepan, urusan pangan akan  menjadi rebutan di seluruh negara manapun," imbuhnya.

Jokowi juga berharap agar petani tidak selalu menunggu bantuan pemerintah, petani harus mau berkelompok dan urunan untuk membangun usaha, minimal dengan luasan 1.000 hektar hingga 5.000 hektar, bisa membangun korporasi dan bisa mengakses perbankan tidak lagi menunggu bantuan pemerintah.

Pada saat yang sama, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah tetap berkomitnen membangun kesejahteraan petani, bapak presiden menugaskan kami untuk menghadirkan negara ditengah-tengah petani dan rakyat Indonesia, kita sudah lakukan dalam 3 tahun ini.

"Kita sudah tidak impor beras, jagung dan bawang bahkan kita sudah ekspor, " kata Amran.

Menteri asal Bone ini menjelaskan dari awal ditugaskan sebagai Menteri Pertanian Kabinet Kerja, berkomitmen untuk menyelesaikan irigasi 3 juta hektar dan itu kita kerjakan dalam tempo 2 tahun irigasi 3 juta hektar selesai di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Nusa Tenggara Timur maupun Barat.

"Kita juga membangun 1.000 sumur dangkal dan bendung," ujarnya.

Ia mengungkapkan pada Rapat Kerja Nasional Tahun lalu 2016, Presiden Jokowi menugaskan untuk membangun 30.000 embung serta oarit-parit resapan. Penugasan ini agar dilakukan dengan Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal.

"Hingga saat ini sudah kita kerjakan. Masyarakat juga kita berikan pencerahan untuk memanfaatkan air hujan yang turun dari langit seperti saat sekarang ini, jangan sampai air hujan terbuang ke laut begitu saja tidak dimanfaatkan untuk kehidupan," ungkapnya.

"Contohnya negara-negara di eropa seperti Jerman melakukan pemakaian ulang hingga 40 kali sebelum dibuang ke laut," pungkas.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Amran Sulaiman Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :