Senin, 29/04/2024 22:29 WIB

Kisah Pendeta Tahanan Korut, Gali Lubang Delapan Jam Per Hari

Seorang pendeta Kanada dibebaskan dari sebuah penjara Korea Utara menyusul kekhawatiran akan kesehatannya

Hyeon Soo Lim dihukum kerja paksa seumur hidup pada Desember 2015 (Foto: Sky News)

Pyongyang – Seorang pendeta Kanada dibebaskan dari sebuah penjara Korea Utara menyusul kekhawatiran akan kesehatannya. Pemerintah Pyongyang mengatakan, Hyeon Soo Lim (62), dibebaskan karena jaminan sakit menyusul keputusan kemanusiaan oleh pengadilan pusat negara bagian tersebut.

Pembebasan tersebut berselang dua bulan kematian mahasiswa Amerika Serikat, Otto Warmbier, yang dalam keadaan koma pada saat dibebaskan dari sebuah penjara Korea Utara karena hukuman kerja paksa.

Dikutip Sky News, pada Kamis (10/8), dalam surat kepada keluarganya, pendeta kelahiran Korea Selatan tersebut mengeluh karena sakit perut dan tekanan darah tinggi. Meski begitu, juru bicara keluarga Lisa Pak mengatakan, masih ada jalan mencapai penyembuhan Pendeta Lim. 

Perlu diketahui, Lim dihukum kerja paksa seumur hidup pada Desember 2015 atas tuduhan menggunakan kegiatan keagamaan untuk menggulingkan rezim tersebut. Selai itu, ia juga diduga mengaku membantu orang melarikan diri dari negara otoriter.

Pendeta tersebut dibekuk pada awal tahun ini saat menjalankan misi kemanusiaan ke Korea Utara. Ia mengunjungi negara ini (Korut) puluhan kali dan bekerja dengan panti asuhan dan panti jompo sebagai bagian dari misionaris Kristen.

Tahun lalu, pria berusia 62 tahun itu mengatakan kepada CNN, bahwa ia satu-satunya tahanan di sebuah kamp kerja paksa, menggali lubang selama delapan jam sehari, enam hari seminggu.

 

 

KEYWORD :

Korea Utara Kanada




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :