Senin, 29/04/2024 03:04 WIB

INTERNASIONAL

Menteri Telekomonikasi Iran Minta Akses Twitter Tak Diblokir

 Menteri Komunikasi dan Informatika Mahmoud Iran, Vaezi menyerukan agar akses warganya menggunakan Twitter tak diblokir

Ilustrasi pengguna Twitter

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Mahmoud Iran, Vaezi menyerukan agar akses warganya menggunakan Twitter tak diblokir. Menurut situs teknologi lokal Digiato, Vaezi mengatakan, "karena beberapa pejabat Iran secara aktif menggunakan Twitter, pihak berwenang harus mempertimbangkan kembali pemblokiran layanan tersebut," dikutip Financial Tribune pada Senin (24/7)

Diblokir di Iran sejak 2009, Twitter merupakan sebuah berita online dan layanan jejaring sosial dimana pengguna memposting dan berinteraksi dengan ` Tweets `, dibatasi hingga 140 karakter.

Twitter populer dikalangan selebriti dan politisi di seluruh dunia, termasuk Presiden Hassan Rouhani, dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif secara aktif menggunakan layanan ini.

Komentar Vaezi digemakan seorang anggota parlemen, Parvaneh Salahshori. Ia mengatakan peran penting yang bisa dimainkan Twitter dalam akses terhadap berita terpercaya.

Twitter tidak begitu populer di kalangan orang Iran,  tidak seperti layanan Telegram messenger, yang diluncurkan beberapa tahun yang lalu yang hingga kini tidak diblokir. Saat ini platform media sosial defacto di negara ini.

Data menunjukkan Telegram messenger sekarang memiliki 170.000 saluran berbahasa Persia, 11.000 di antaranya memiliki lebih dari 5.000 anggota. Diperkirakan 45 juta orang Iran secara aktif menggunakan aplikasi tersebut.

KEYWORD :

Telegram messenger Media Sosial Twitter Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :