Emmanuel Macron (foto: New York Times)
Paris – Kontestasi pemilihan presiden Prancis akhirnya memenangkan Emmanuel Macron, sebagai pemegang kursi nomor satu selama lima tahun ke depan. Macron mengalahkan kandidat presiden perempuan, Marine Le Pen dalam pemilihan yang berlangsung hingga dua putaran.
Dalam perhitungan suara, Minggu (7/5) malam, Macron meraih 66,1 persen atau 20.703.694 suara. Jumlah itu jauh melampai perolehan Le Pen yang hanya mengantongi 33,9 persen atau 10.637.120.
Wajar, bila menengok peta pemilihan, Le Pen hanya menguasai kantong pemilih di sejumlah tempat. Seperti, Strasbourg, Lille, serta sedikit wilayah Marseille dan Nice. Sedangkan kantong pemilih Macron tersebar di hampir tiga perempat daratan Prancis.
Dengan terpilihnya Macron, maka wacana Frexit atau memisahkan diri dari Uni Eropa akan menguap dengan sendirinya. Wacana ini diusung oleh Le Pen saat kampanye. Kemenangan Macron juga mencegah pengaruh Presiden Amerika Serikat Donald Trump masuk ke Prancis. Sebagaimana diketahui Le Pen mendapatkan dukungan penuh dari Trump.
Macron juga didaulat sebagai presiden termuda Prancis, yang menjabat di usia 39 tahun.
Siswa SMK Ternate Lolos Kompetisi WSC di Prancis
Prancis Emmanuel Macron Le Pen
