Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) (Foto: Reuters)
Jakarta - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menegaskan Amerika Serikat (AS) akan menanggung sendiri sistem pertahanan rudal THAAD, tak berselang lama setelah Donald Trump meminta Seoul harus membayar $1 miliar yang dirancang untuk melawan Korea Utara (Korut), Senin (1/5)
Melalui panggilan telepon pada Minggu (30/4), penasihat keamanan nasional Trump, H.R. McMaster, meyakinkan rekannya dari Korsel, Kim Kwan-jin, bahwa aliansi AS dengan Korsel menjadi prioritas utama di kawasan Asia Pasifik, menurut kantor kepresidenan South Korea.
Hal itu dipertegas Trump melalui wawancara kepada Reuters pada Kamis (27/4), yang memintan Seoul untuk membayar pengerahan THAAD, namun sayang permintaan itu tak diindahkan, malah Korsel terkejut dan mempertanyakan komitmennya terhadap aliansi dua negara tersebut.
Percakapan tersebut menyusul peluncuran uji coba rudal Korut pada Sabtu (29/4) yang diklaim oleh Washington dan Seoul tidak berhasil, namun menimbulkan kecaman internasional yang meluas.
Menanggapi hal itu, Pejabat Korsel mengatakan biaya untuk pertahanan sistem THAAD di bawah perjanjian bilateral. "Penasihat keamanan nasional HR McMaster menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Trump baru-baru ini dibuat dalam konteks umum, sejalan dengan harapan publik AS mengenai pembagian biaya pertahanan dengan sekutu," kata Blue House Korea Selatan dalam sebuah pernyataan
Ketegangan yang semakin meningkat di semenajung Korea memaksa Trump memperluas jaringan pembahasan rudal Korut hingga ke Asia. Ia memastikan semuanya di kubuh yang sama, jika diperlukan tindakan, kata seorang pejabat tinggi Gedung Putih. Presiden AS akan membahas Korut dengan para pemimpin Thailand dan Singapura pada Minggu setelah melakukan dialog dengan presiden Filipina pada Sabtu (29/4)
KEYWORD :
Rudal Semenanjung Korea THAAD
