Plt Direktur Jenderal Dikti Ristek, Nizam (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (STP) mendorong pemanfaatan Science Techno Park (STP) tak hanya sekadar meningkatkan penelitian dan hilirisasi inovasi, melainkan menjadi inkubator pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disampaikan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Nizam, saat membuka kegiatan `Strategi Optimalisasi Science Techno Park` di Jakarta pada Jumat pekan lalu.
Menurut Nizam, saat ini STP di seluruh dunia sudah cenderung digunakan sebagai inkubator bisnis sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dia menyontohkan sejumlah kampus di Italia yang berhasil mendorong lahirnya enterpreneur muda dari kalangan mahasiswa.
"Sehingga semangat kewirausahaannya dikembangkan lewat mendorong mahasiswa untuk berkreasi dan inovasi," kata Nizam dalam sambutannya.
Tak hanya melahirkan wirausahawan, keberadaan STP juga dapat menciptakan lapangan kerja. Harapannya, lulusan perguruan tinggi dapat langsung terserap di STP.
"Yang kita tanamkan orientasi mahasiswa bagaimana kreatifitas mengalir menggerakkan ekonomi," tutur dia.
Senada dengan Nizam, peneliti STP Universitas Gadjah Mada (UGM), Kompiang Wirawan menekankan pentingnya STP dimanfaatkan oleh mahasiswa, untuk mengetahui proses dunia kerja di bidang penelitian.
Keberadaan STP, lanjut Kompiang, seharusnya membuat mahasiswa tak perlu jauh-jauh mencari industri sebagai tempat praktik, karena STP memiliki atmosfir yang sama dengan dunia kerja.
"Artinya mahasiswa punya pilihan, dia mau masuk early stage-nya di mana? Apakah di dalam kampus dulu atau dia ke luar sana. Jadi waktu dia berenang di samudera, samuderanya yang di lingkungan kampus dulu tempat untuk mengembangkan diri," tutup Kompiang.
KEYWORD :Kemdikbudristek STP Science Techno Park Ditjen Diktiristek
