Pelatih Aston Villa, Unai Emery (Foto: Express)
London, Jurnas.com - Aston Villa melaporkan kerugian hingga 119,6 juta pounds atau Rp2,3 triliun di akun rekening klub per akhir musim 2022-2023 lalu. Padahal, saat itu Villa menjalani musim tersukses sepanjang sejarah klub dengan finis di peringkat ke-7.
Kerugian 119,6 juta pounds, menurut pernyataan resmi klub yang dikutip Sports Mole pada Selasa (5/3), jauh lebih besar daripada defisit sebesar 105 juta pounds dalam tiga tahun terakhir.
Biaya gaji meningkat dari £137 juta menjadi £194,2 juta, begitu pula amortisasi kontrak pemain sebanyak £10 juta, namun Villa menyatakan bahwa mereka akan tetap mematuhi peraturan Laba dan Keberlanjutan Liga Inggris.
"Pemilik Aston Villa tetap berkomitmen terhadap pengembangan klub dalam jangka panjang dan berkelanjutan, dan kami berharap dapat melanjutkan kemajuan dalam penyampaian rencana strategis kami," demikian pernyataan resmi klub.
Diketahui, Villa menghabiskan banyak uang di jendela transfer musim panas lalu, mendatangkan Pau Torres dan Moussa Diaby dengan total gabungan lebih dari £83 juta.
Empat pemain lagi, termasuk Morgan Rogers dengan harga awal £8 juta, diperoleh pada Januari lalu, namun Villa telah berusaha menebusnya dengan melepas sejumlah pemain di bursa transfer.
Dalam dua bursa transfer terakhir, lebih dari £35 juta telah dikumpulkan dari penjualan talenta lokal, guna menghasilkan keuntungan murni yang masuk ke dalam rekening klub.
Aston Villa Liga Inggris Laporan Keuangan Klub Rugi
